Selasa, 21 Juni 2016

Ini Krisis Terburuk sejak PD II, Satu dari 113 Penduduk Dunia Mengungsi


 
 
DENIS CHARLET/AFP Foto ini diambil pada 28 Mei 2014 ketika kepolisian Perancis mengusir ratusan imigran Afrika yang mendirikan kemah-kemah darurat di sekitar kota Calais. Para imigran ini berencana untuk menyeberangi Selat Channel menuju Inggris.
GENEVA, CB – Dunia sedang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk abad ini setelah jumlah pengungsi dan pencari suaka telah meledak mencapai 65,3 juta orang hingga akhir 2015.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Senin (20/6/2016), mengatakan, jumlah pengungsi dan orang yang melarikan diri dari rumah mereka karena berbagai alasan merupakan rekor baru.
Komisioner Tinggi Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, migrasi besar-besaran itu telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Eropa dan juga merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.
Gelombang migrasi baru itu meningkat 5,8 juta orang dari rekor sebelumnya. “Ini pertama kalinya jumlah pengungsi melampaui ambang 60 juta orang,” kata Kepala UNHCR, Filippo Grandi.
Menurut PBB, pertumbuhan pengungsi, pencari suaka, dan kasus pelarian lainnya meningkat karena penderitaan akibat konflik Palestina, Suriah, dan Afganistan.
Sebelumnya, negara-negara di Timur Tengah lainnya dan Afrika Utara juga sebagai penyumbang tumbuhnya gelombang pengungsi dan pencari suaka.
Secara global, jumlah pengungsi 65,3 juta itu sama dengan hampir satu persen dari total manusia telah dipaksa untuk melarikan diri.
UNHCR merilis data terbaru pengungsi dan pencari suaka itu terkait dengan peringatan Hari Pengungsi Dunia, Senin ini.
Hal itu juga untuk menggarisbawahi adanya semakin besarnya tekanan krisis akibat perpindahan penduduk secara global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Grandi mengatakan, peningkatan jumlah orang yang mengungsi dari konflik dan kekerasan akibat penganiayaan, juga telah meningkatkan sentimen politik anti-migran.
"Kesediaan negara-negara untuk bekerja sama tidak hanya untuk pengungsi tetapi untuk kepentingan kolektif manusia merupakan sesuatu yang sedang diuji saat ini," katanya.
Menurut Grandi, jumlah pengungsi global naik 5,8 juta pada posisi tahun 2015. Jika penduduk dunia saat ini sekitar 7,35 miliar jiwa maka itu berarti satu di antara 113 orang di dunia adalah pengungsi.
 
Harian Kompas Jumlah pencari suaka dan pengungsi di Indonesia
Angka migrasi atau perpindahan penduduk telah meningkat sejak pertengahan tahun 1990-an. Namun, kenaikan drastic terjadi sejak pecahnya perang saudara di Suriah pada tahun 2011.
Dari sekitar 65,3 juta pengungsi di seluruh dunia itu, 40,8 juta di antaranya mengungsi di dalam negeri mereka masing-masing. Sedangkan 21,3 juta melarikan diri ke luar negeri.
Palestina adalah kelompok pengungsi terbesar yakni mencapai lebih dari lima juta orang. Mereka termasuk yang melarikan diri sejak Israel terbentuk pada tahun 1948 dan keturunan mereka.
Suriah berada di urutan kedua, dengan total jumlah pengungsinya ialah 4,9 juta orang, lalu diikuti Afganistan sebanyak 2,7 juta orang dan Somalia 1,1 juta orang.
Krisis di Sudan Selatan, Yaman, Burundi,  dan Republik Afrika Tengah, juga telah menyebabkan pengungsian meningkat.
Kekerasan geng bersenjata dan narkoba di kawasan Amerika Tengah telah menyumbang 17 persen terhadap jumlah total migrasi dunia.
Dunia harus bergandengan tangan untuk mengatasi krisis tersebut.





Credit  KOMPAS.com