Setelah upacara penandatanganan tersebut pada Kamis, Perserikatan Bangsa-bangsa akan mengirim misi politik untuk memantau proses perdamaian di Kolombia, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq saat jumpa pers harian.
Presiden Majelis Umum PBB, Mogens Lykketoft, dan Presiden Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Francois Delattre dari Prancis, juga akan hadir pada upacara penandatanganan.
FARC, Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia, dibentuk pada Mei 1964 sebagai organisasi gerilya revolusioner beraliran Marxis-Lenin. Pemerintah Kolombia telah melangsungkan berberapa putaran pembicaraan perdamaian dengan FARC sejak November 2012.
Pada Januari tahun ini, Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi untuk menyetujui pembentukan misi pemantau proses perdamaian yang sedang berlangsung di Kolombia. Proses itu ditujukan untuk mengakhiri konflik 50 tahun antara pemerintah dan gerilyawan FARC.
Berdasarkan resolusi, misi tersebut akan berupa misi politik yang beranggotakan pengamat internasional tanpa senjata. Para anggota misi akan bekerja bersama pemerintah Kolombia dan FARC sebagai sebuah mekanisme untuk memantau perlucutan senjata kelompok gerilyawan serta gencatan senjata, demikian Xinhua.
Credit ANTARA News