Perhitungan sebagian besar suara yang
masuk pada referendum Uni Eropa menunjukkan mayoritas warga Inggris
memilih keluar dari blok 28 negara itu. (Reuters/Toby Melville)
|
"Saya sekarang berani bermimpi bahwa fajar akan datang dan menyinari Britania Raya yang merdeka," kata Nigel Farage, pemimpin partai nasionalis UKIP yang mendukung Inggris berpisah dari Uni Eropa.
Meski demikian, perhitungan suara masih terus dilakukan. Namun hingga saat ini perhitungan suara sudah masuk dari hampir 382 distrik di seluruh Britania Raya.
Dengan hasil ini, para pemimpin Eropa juga diperkirakan harus menghadapi sentimen anti-Uni Eropa yang akan menguat di penjuru Benua Biru itu usai referendum Brexit.
"Terima kasih untuk semua orang yang memilih Inggris tetap kuat, lebih aman dan lebih baik di Eropa - dan ribuan penggiat kampanye 'Tetap' di seluruh Inggris," kata Cameron di akun Facebook miliknya.
Credit CNN Indonesia
Inggris Jadi Negara Pertama yang Hengkang dari Uni Eropa
Perhitungan sementara hasil Referendum
Brexit menunjukkan Inggris akan menjadi negara pertama yang keluar dari
Uni Eropa. (Reuters/Toby Melville)
CNN melaporkan bahwa dari perhitungan suara di 98 persen distrik di seluruh Britania Raya, sebanyak 51,82 persen suara menyatakan Inggris harus keluar dari Uni Eropa. Sementara, hanya 48,18 persen suara yang menyatakan Inggris harus tetap berada di blok itu.
Sejarawan Simon Schama kepada CNN mengatakan Inggris akan menjadi negara pertama yang akan meninggal Uni Eropa, dan menurutnya hal itu akan menjadi bencana.
"Kita tengah berada di ujung tanduk yang berbahaya soal integritas dan persatuan Eropa. Jadi jika Inggris meninggalkan Uni Eropa, kita akan memasuki periode yang sangat gelap dan berbahaya di Eropa dan juga sejarah dunia," kata Schama.
Pasar finansial kisruh di tengah referendum dengan nilai mata uang pound sterling dan euro yang anjlok. Para ekonom memprediksi, perekonomian Inggris akan hancur jika meninggalkan Eropa.
Sebelumnya pada 1982, Greenland juga telah menyatakan keluar dari Uni Eropa. Namun Greenland adalah pulau yang merupakan bagian dari Denmark, sementara Inggris sebuah negara.
Pasalnya, Inggris adalah negara ekonomi terbesar di Uni Eropa setelah Jerman. Inggris menyumbang seperenam dari total perekonomian Uni Eropa.
Secara politik dan keamanan Inggris juga memegang peran penting. Inggris adalah negara pemilik senjata nuklir di Eropa serta memiliki hak veto di dewan Keamanan PBB.
Credit CNN Indonesia