Roket Ariane 5 yang membawa satelit
BRI, BRIsat, dipindahkan menuju titik peluncuran di Arianespace, Kourou,
Guyana Perancis, Kamis (16/6). (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
BRIsat diluncurkan pada Sabtu (18/6) pukul 17.30 WIB dari Kourou, French Guyana, Amerika Selatan. Lokasi ini menjadi layanan landasan yang dioperasikan oleh Arianepace.
Arianespace memang perusahaan yang menyediakan layanan peluncuran komersil yang bergerak di sektor kedirgantaraan. Bermarkas di Evry, Perancis, Arianespace berdiri sejak 1980.
|
Dari laman resmi Arianespace, perusahaan menyediakan tiga solusi peluncuran.
Pertama, roket Ariane 5 yang sudah menjadi tolak ukur (benchmark) global untuk peluncuran satelit ke geostationary transfer orbit (GTO), orbit Bumi yang berbentuk elips dan berjarak 35.786 kilometer di atas permukaan laut.
Ariane 5 termasuk ke dalam heavy launcher alias berbobot berat dan sejauh ini sudah ada 84 peluncuran sejak 2003.
Kedua, roket Soyuz yang dinilai sangat serba guna. Tergolong medium launcher, Soyuz sering digunakan untuk satelit yang berfungsi mengamati konstelasi bintang.
Sejauh ini sudah ada 13 peluncuran satelit menggunakan Soyuz dari Guiana Space Center sejak 2011, dan 26 lainnya dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan.
Peluncuran satelit BRIsat
|
Ketiga, roket Vega yang bobotnya paling ringan di antara yang lain (light launcher). Vega cenderung digunakan untuk peluncuran satelit Sun-snychronous, yakni yang fungsinya untuk mensinkronkan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari hingga observasi Bumi.
Tercatat Vega sudah melangsungkan 6 peluncuran sejak roket ini diperkenalkan pada 2012.
Arianespace memiliki dua situs peluncuran, yaitu di Guiana Space Center (GSC) di French Guiana, Amerika Selatan --tempat di mana satelit BRIsat meluncur-- dan Baikonur, Kazakhstan.
Fasilitas Arianespace sudah tersebar di lima lokasi di seluruh dunia, yakni Perancis, Amerika Selatan, Washington DC, Tokyo, dan Singapura. Total karyawan global Arianespace sudah mencapai 300 orang.
Tercatat pendapatan perusahaan per 2014 mencapai 1,4 miliar euro atau setara Rp21 triliun.
Sekadar diketahui, satelit BRIsat dibawa oleh roket Ariane 5 berdaya angkut 10 ton. Satelit dengan 45 transponder tersebut juga akan dilepaskan oleh roket peluncur di angkasa, dan memulai proses menuju slot orbit Geostationary yang membutuhkan waktu hingga 20 hari.
Rencananya BRIsat akan menempati filing orbit satelit 150.5o BT dengan dua frekuensi, C band dan KU band. C band akan digunakan untuk transaksi keuangan dan KU Band untuk komunikasi non keuangan.
Credit CNN Indonesia