Butuh Perawatan, Penghentian Tunggu Perintah Panglima
Foto: AP
JAKARTA (CB) – Proses evakuasi serpihan
pesawat dan jenazah penumpang AirAsia QZ8501 sangat mungkin akan
berhenti. Mulai Selasa (27/1), empat kapal TNI-AL ditarik dari operasi
evakuasi pesawat AirAsia di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Kapal
tersebut ditarik untuk menjalani perawatan. Selain itu, kesehatan
anggota TNI yang terlibat dalam evakuasi tersebut akan diperiksa.
Sembari konsolidasi, TNI-AL menunggu instruksi penghentian pencarian
pesawat AirAsia dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Kepala Pusat
Penerangan TNI-AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir menjelaskan,
TNI-AL belum menghentikan evakuasi pesawat AirAsia. ”Hanya, kami
melakukan konsolidasi empat kapal terakhir yang mengikuti evakuasi
tersebut,” paparnya.
Konsolidasi tersebut diperlukan karena proses evakuasi pesawat
AirAsia tentu telah menimbulkan efek besar pada kapal dan prajurit
TNI-AL. Dia menjelaskan, TNI-AL perlu mengecek kesehatan setiap petugas
yang mengikuti evakuasi. ”Yang sakit diobati dan yang kelelahan tentu
harus istirahat,” terang Manahan.
Ditambahkan, kapal juga harus dicek. Sebab, bisa jadi kapal
terpengaruh kondisi cuaca yang begitu berat dan akhirnya menjadi kurang
baik. ”Tentu perlu perbaikan agar petugas yang mengendalikannya juga
aman,” papar dia.
Manahan menambahkan, soal evakuasi AirAsia dihentikan atau berlanjut,
pihaknya masih menunggu instruksi panglima TNI. Kalau memang
dihentikan, tentu semua kapal tinggal berangkat ke pangkalan. ”Sebab,
sebenarnya masih ada empat kapal yang lego atau bersandar di Pelabuhan
Kumai,” ucap dia.
Di pihak lain, Staf Operasi Kantor SAR Banjarmasin Amri Zuna
Kurniawan menuturkan, penarikan armada TNI-AL tidak diikuti dengan
penarikan armada Basarnas. Seluruh armada laut milik Basarnas masih
berada di Selat Karimata.
”Kami masih stand by. KN Pacitan dan KN Purworejo masih di sana,” ujar Amri saat dihubungi kemarin (27/1).
Dia melanjutkan, dua kapal Basarnas tersebut juga masih mencari
korban. Meskipun, hingga kemarin pukul 18.00 mereka harus berbesar hati
karena tidak ada hasil. Dengan begitu, jumlah korban yang telah
ditemukan 70 jenazah.
Di sisi lain, operasi pengangkatan badan pesawat juga masih
dilakukan. Meskipun, siang pengangkatan harus dihentikan karena armada
TNI-AL ditarik dari lokasi operasi pencarian pesawat yang dinyatakan
hilang pada 28 Desember 2014 itu.
”Sampai saat ini (kemarin, Red) masih nihil. Cuma, tadi ada satu
jenazah yang dievakuasi, diterbangkan ke Surabaya untuk langsung dibawa
ke RS Bhayangkara,” tutur pria kelahiran Jogjakarta itu.
Terkait dengan berakhirnya masa operasi, Amri menyatakan tidak punya
kuasa untuk menjawab. Dia hanya menegaskan bahwa tim evakuasi hingga
kemarin masih terus mencari korban. ”Apa pun itu, kami mengikuti
keputusan kepala Basarnas,” tegasnya.
Credit jawapos