Rabu, 21 Januari 2015

Catatan Resmi Keberadaan UFO Dirilis untuk Publik



Catatan Resmi Keberadaan UFO Dirilis untuk Publik  
Ilustrasi (David McNew/Newsmakers)
 
Jakarta, CB -- Seorang pengamat berhasil merayu pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memberikan data soal unidentified flying object (UFO). Data tersebut dirangkum, kemudian dirilis untuk publik.

John Greenewald menghabiskan hampir 20 tahun untuk meneliti UFO. Ia juga tanpa henti berusaha untuk meminta data soal benda tak dikenal itu melalui Freedom of Information Act. Usahanya berhasil, dan kini data tersebut dipublikasikan melalui Arsip Nasional Washington D.C.

Greenewald menyatukan seluruh data yang ia dapat ke dalam buku digital setebal 129.491 halaman. Dinamakan Project Blue Book Collection, data itu terdiri lebih dari 10 ribu kasus, ditarik dari tiga studi Angkatan Udara AS yang terpisah, di antaranya Project Sign (1947-1948), Project Grudge (1949-1951), dan Project Blue Book (1952-1969).

Dalam Project Blue Book Collection, terdapat kasus UFO yang paling tenar seperti insiden Exeter, penampakan dari Kenneth Arnold, dan kecelakaan Mantell.

Sebagai catatan singkat, insiden Exeter terjadi pada tahun 1965, seorang lelaki bernama Norman Muscarello mengaku dihampiri oleh cahaya terang dari langit yang ternyata sebuah objek berdiameter 27 meter.

Kemudian penampakan yang disaksikan seorang pilot bernama Kenneth Arnold di tahun 1947 silam, berlokasi di pegunungan Cascade Range. Ia melihat sembilan piringan cawan terbang di sekitar pegunungan tersebut.

Lalu kecelakaan yang dialami Kapten Garda Nasional Udara Kentucky, Thomas Mantell di tahun 1948. Mantell tewas karena pesawatnya jatuh setelah mengejar "benda logam berukuran besar".

Menurut Arsip Nasional AS, ada 12.618 penampakan UFO dilaporkan ke Project Blue Book saat studi tersebut sedang bermarkas di Wright-Patterson Air Force Base di Dayton, Ohio. Dari jumlah tersebut, ada 701 penampakan yang tidak teridentifikasi.

Upaya Greenewald mengumpulkan data UFO bukan berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah melihat secara dekat penampakan UFO itu, melainkan ia mengaku dirinya menyimpan rasa penasaran yang tinggi.

"Saya sangat menyukai sejarah. Saya pikir hal-hal seperti ini seharusnya bisa diperoleh," ujarnya, dikutip dari laporan CNN. "Rahasia bukanlah hal yang buruk, menurut saya kita perlu tahu mengenai hal ini dan sudah seharusnya terdapat di buku sejarah."

Sebelumnya, serangkaian penolakan proyek penelitian UFO sempat terjadi, karena dianggap belum benar-benar ada UFO nyata yang dilaporkan dan diinvestigasi oleh Angkatan Udara yang memberikan indikasi ancaman bagi keamanan nasional.
Credit  CNN Indonesia