Selasa, 20 Januari 2015
Ini Isi Percakapan Presiden Jokowi dengan Raja Belanda Willem Alexander
Presiden Jokowi--Antara/Widodo S Jusuf
CB, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat menerima telepon dari penguasa Kerajaan Belanda, Raja Willem Alexander dan dari Presiden Brasil, Dilma Rousseff. Dalam percakapan tersebut, baik Raja Willem Alexander dan Presiden Brasil Dilma Rousseff berharap agar keputusan eksekusi mati tak dilaksanakan, khususnya terhadap Ang Kiem Soei (warga negara Belanda) dan Cardoso Moreira (Brasil).
Berdasarkan informasi yang disitat dari situs setkab.go.id, Selasa (20/1/2015), Presiden Jokowi telah memberikan jawaban terhadap kedua telepon itu. Dia mengatakan jika keputusan hukuman mati merupakan putusan pengadilan di Indonesia. Oleh karena itu, Presiden meminta keputusan tersebut harus dihormati sebagai bagian dari kedaulatan negara.
“Kita harus menghormati upaya negara lain yang dilakukan untuk warganya, begitu pula dengan warga negara kita di negara lain. Kita harus menghormati apa yang jadi kedaulatan sebuah negara,” kata Presiden Jokowi.
Sementara melalui fanpage facebooknya, Presiden Jokowi menambahkan alasannya, bahwa perang terhadap mafia narkoba tidak boleh setengah-setengah, karena Narkoba benar-benar sudah merusak kehidupan baik kehidupan penggunanya maupun kehidupan keluarga pengguna narkoba.
“Tak ada kebahagiaan hidup yang didapat dari menyalahgunakan Narkoba. Negara harus hadir dan langsung bertempur melawan sindikat Narkoba,” tulis Presiden Jokowi dalam fanpage facebooknya yang diunggahnya Minggu 18 Januari kemarin.
“Indonesia Sehat, Indonesia tanpa Narkoba….,” tegas Jokowi melanjutkan.
Sebelumnya Kejaksaan Agung mengeksekusi mati enam terpidana narkoba didua tempat berbeda, Minggu 18 Januari lalu. Dari enam terpidana mati tersebut, hanya satu Warga Negara Indonesia (WNI).
Berikut enam terpidana mati narkoba yang telah dieksekusi.
1. Ang Kim Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir, perempuan, 62, warga negara Belanda, lahir di Fakfak, Papua. Menurut Prasetyo, abu jenasah dibawa istrinya langsung ke Belanda.
2. Tran Thi Bich Hanh, 37, Vietnam. Dikremasi di Semarang, dan dimakamkan di dekat makam pemuka agama yang membaptis.
3. Marco Archer Cardoso Moreira, 53, Brazil. Dikremasi dan langsung dibawa oleh tantenya.
4. Namaona Denis, 48, warga Malawi, pekerjaan pengusaha. Langsung dimakamkan di Nusakambangan.
5. Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou, 38, Nigeria. Atas permintaan sang istri, dibawa pulang ke negara asal.
6. Rani Andriani, perempuan, Indonesia, dibawa pulang ke Cianjur.
Credit Metrotvnews.com