(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan saat ini perseroan mengelola sejumlah tangki timbun yang tersebar di Indonesia dengan total kapasitas 2,8 juta kiloliter (KL). Dia mengatakan untuk dapat menampung stok menjadi 30 hari, diperlukan tambahan kapasitas tangki timbun sebanyak 3,2 juta KL sehingga total kapasitas tangki timbun menjadi 6 juta KL.
“Namun dari sisi investasi sendiri, Pertamina hanya mampu membiayai sekitar US$ 1,5 miliar yang hanya cukup untuk menambah tangkit timbun berkapasitas 2,5 juta KL,” kata Ahmad dikutip dari situs resmi Pertamina, Kamis (29/1).
Untuk dapat memenuhi target penambahan kapasitas tangki timbun menjadi 6 juta KL, dia mengatakan dibutuhkan peran serta perusahaan swasta untuk membangunnya atau menyewakannya ke Pertamina.
“Pertamina akan menyewa fasilitas tangki timbun yang dimiliki perusahaan BUMN maupun swasta. Hal ini demi meningkatkan cadangan stok nasional,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan usulan Dewan Energi Nasional (DEN) agar pemerintah meningkatkan cadangan BBM dengan membangun sebanyak-banyaknya tangki penimbunan di saat harga minyak dunia tengah anjlok merupakan usulan yang masuk akal.
"Itu usulan yang baik dan sudah lama kita seharusnya punya itu. Tapi kesempatannya belum ada. Jangankan cadangan minyak, untuk biaya subsidi BBM saja tiap tahun habis ratusan triliun," kata Sudirman di Jakarta, Kamis (15/1).
|
Selama ini lanjut Sudirman, Indonesia hanya memiliki tempat penampung cadangan minyak untuk konsumsi bukan cadangan minyak strategis yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu.
Menurut Sudirman, pemerintah akan menyerahkan pembangunan tangki penimbun kepada Pertamina dengan kapasitas daya tampung selama 30 hari. "Yang bangun pemerintah tapi yang melaksanakan Pertamina," katanya.
Credit CNN Indonesia