Rabu, 21 Januari 2015

BPPT Lakukan Inovasi Penangkapan Ikan di Banggai


Ilustrasi - [skalanews]Ilustrasi


CB - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan inovasi penangkapan ikan melalui penerapan SIKBES-IKAN dan BELFOS di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

"BPPT bekerja sama dengan PT Donggi Senoro LNG, sedang berusaha meningkatkan kesejahteraan para nelayan melalui perangkat yang dikeluarkan Pusat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam (PTISDA)," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto di Jakarta, Senin.

Menurut dia, sistem Informasi Perikanan Tangkap Terpadu Berbasis 'Knowledge-Based Expert System', yang akan diterapkan pada nelayan Banggai tersebut dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan metode penangkapan ikan secara konvensional, dimana teknologi ini membantu nelayan dalam menentukan lokasi mencari ikan di laut sehingga meningkatkan pendapatan nelayan.

Selanjutnya, BPPTs Electronic Logbook for Fishery Observation System (BELFOS), salah satu produk yang juga dikeluaran PTISDA, dapat dimanfaatkan untuk mengetahui secara efisien dan akurat terkait jumlah tangkapan, lokasi penangkapan, serta jalur layar kapal penangkap ikan.

"BPPT kebetulan memiliki beberapa perangkat yang dapat membantu pekerjaan nelayan, sehingga teknologi ini dikenalkan agar nelayan tidak 'buta' arah dan solar mereka tidak terbuang untuk mencari posisi ikan berkumpul," kata Unggul.

Alasan pusat pengkajian teknologi milik negara ini memilih Banggai karena daerah yang terletak di perairan sebelah timur Sulawesi Tengah ini memiliki potensi perikanan yang melimpah.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari laman resmi Direktorat Jenderal Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki sumber daya perairan dengan komoditi ikan kakap, gurita, udang lobster, dan ikan kerapu.

Kabupaten Banggai Kepulauan yang juga terdiri atas 121 gugusan pulau-pulau yang terbagi dalam 5 pulau sedang dan 116 pulau kecil ini, membuat penduduknya sebagian besar bekerja sebagai nelayan, dimana setiap tahunnya jumlah warga yang berprofesi menangkap ikan ini terus meningkat.


Credit  Skalanews