Pentagon Bantah Dokumen Dicuri China (Foto:Reuters)
WASHINGTON (CB)- Dokumen rahasia jet tempur F-35 dirilis oleh NSA. Namun, sebuah perusahaan program Pentagon mengatakan data rahasia tersebut tetap aman.
Majalah Jerman Der Spiegel "rehashed" di edisi terbarunya melaporkan bahwa dokumen yang dicuri hanya berisi data non rahasia jet tempur baru yang dibuat. Laporan itu diperkuat dengan pernyataan Pentagon tentang langkah khususnya untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dasar pengembangan program dan sumber daya yang kokoh akan terus menjadi prioritas bagi departemen," demikian pernyataan Pentagon seperti dilansir Reuters, Rabu (21/1/2015).
Terkait hal itu, China menolak tuduhan yang diberitakan oleh majalah jerman mengenai pencurian dokumen tersebut. Pihak Lockheed Martin menolak berkomentar, namun dia mengatakan akan tetap berhati-hati dan terus berbagi informasi dengan pemerintahan AS.
Juru bicara Lockheed Martin, Michel Rein, mengatakan Sebagai keamanan dan kedirgantaraan perusahaan global, Lockheed adalah target berbagai serangan cyber, termasuk serangan yang didukung bangsa-bangsa.
"Lockheed memiliki strategi untuk membantu mengamankan rantai pasokan yang meliputi pendidikan, penilaian dan pelatihan, serta langkah-langkah khusus yang ditujukan untuk melindungi data," tambah juru bicara itu.
Majalah Jerman Der Spiegel "rehashed" di edisi terbarunya melaporkan bahwa dokumen yang dicuri hanya berisi data non rahasia jet tempur baru yang dibuat. Laporan itu diperkuat dengan pernyataan Pentagon tentang langkah khususnya untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dasar pengembangan program dan sumber daya yang kokoh akan terus menjadi prioritas bagi departemen," demikian pernyataan Pentagon seperti dilansir Reuters, Rabu (21/1/2015).
Terkait hal itu, China menolak tuduhan yang diberitakan oleh majalah jerman mengenai pencurian dokumen tersebut. Pihak Lockheed Martin menolak berkomentar, namun dia mengatakan akan tetap berhati-hati dan terus berbagi informasi dengan pemerintahan AS.
Juru bicara Lockheed Martin, Michel Rein, mengatakan Sebagai keamanan dan kedirgantaraan perusahaan global, Lockheed adalah target berbagai serangan cyber, termasuk serangan yang didukung bangsa-bangsa.
"Lockheed memiliki strategi untuk membantu mengamankan rantai pasokan yang meliputi pendidikan, penilaian dan pelatihan, serta langkah-langkah khusus yang ditujukan untuk melindungi data," tambah juru bicara itu.
Credit Okezone