Misil balistik terbaru Rusia Sarmat kemungkinan akan menjalani uji coba peluncuran pada 2016 atau 2017, demikian disampaikan oleh pihak industri pertahanan Rusia pada TASS, Kamis (29/1).
Tahun ini, misil berbobot seratus ton tersebut dijadwalkan menjalani uji coba penurunan (drop test). “Jika drop test berjalan sesuai rencana dan Sarmat dapat melewati uji coba tersebut dengan baik, maka dalam waktu setahun atau 1,5 tahun ke depan misil ini sudah siap melakukan uji coba peluncuran,” kata narasumber TASS.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yury Borisov memverifikasi bahwa drop test misil Sarmat telah dijadwalkan tahun ini. Komandan Angkatan Bersenjata Misil Strategis Rusia (RVSN) Sergey Karakayev menyebutkan misil ini akan bergabung dengan pasukannya pada 2020.
Hingga saat ini, karakteristik misil Sarmat masih rahasia. Informasi yang tersiar hanya menyebutkan bahwa misil tersebut akan menggantikan misil strategis terbesar di dunia Voyevoda (yang dijuluki ‘Satan’ oleh NATO). Menurut Borisov, daya rusak misil baru ini akan mencapai sepuluh ton.
Pada awal Januari 2015, Panglima Divisi Roket Strategis Sergey Karakaev pernah menyatakan bahwa uji coba kompleks rudal strategis Sarmat akan mulai tahun 2015. "Tahun 2015 kami ada rencana untuk mulai perujicobaan kompleks rudal berbasis tetap dengan rudal kelas berat Sarmat yang baru ini"
Credit RBTH Indonesia