Ada yang Disimpan di Rumah Warga
Tentara Jepang di masa Perang Dunia II. Foto: Int/peopleus.blogspot
	
			
			
				
								
					
				
				
JAKARTA (CB) - Ternyata 
ada 10 ribu kerangka tentara Jepang peninggalan perang dunia II (PD II) 
yang  tersebar di wilayah Papua. Demi alasan kemanusiaan, pemerintah 
Indonesia berencana memulangkan kerangka-kerangka itu ke Jepang.
Pemulangan akan dilaksanakan April dan 
Oktober tahun ini. Kegiatan pemulangan atau repatriasi kerangka 
eks-tentara Jepang itu dikomando Ditjen Kebudayaan Kementerian 
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan mengatakan, awal Februari depan tim arkeologi Jepang akan datang ke Indonesia.
Diskusi arkeologi Indonesia dan Jepang 
ini berjalan sampai penggalian di lokasi. Tujuannya supaya tidak 
tertukar mengambil kerangka-kerangka penduduk Papua.
"Kerangka-kerangka tentara Jepang ada 
yang di sungai, disimpan di rumah warga, dan masih terkubur di bawah 
tanah," kata guru besar bidang politik Universitas Airlangga (Unair) 
Surabaya itu kemarin.
Kacung menjelaskan kerangka-kerangka serdadu negeri matahari terbit itu tersebar di beberapa daerah. Seperti di Biak, Sarmi, dan Jayapura. Dia menegaskan pengembalian kerangka ini murni mempertimbangkan aspek kemanusiaan.
Kacung menjelaskan kerangka-kerangka serdadu negeri matahari terbit itu tersebar di beberapa daerah. Seperti di Biak, Sarmi, dan Jayapura. Dia menegaskan pengembalian kerangka ini murni mempertimbangkan aspek kemanusiaan.
Selain itu juga mempertimbangkan aspek hubungan baik antara Indonesia dengan Jepang saat ini.
Meskipun kerangka bersejarah itu akan dipulangkan ke Jepang, Kacung menjamin tidak akan menghapus catatan sejarah. Dia mengatakan tim sejarah dari Indonesia sudah melakukan pencatatan terlebih dahulu. Bahkan untuk mengenang bekas pertempuran sengit pada masa perang dunia II itu, akan dibangun museum khusus di Papua.
Sejarawan dan arkeolog Universitas Indonesia (UI) Ali Akbar mengatakan, sah-sah saja pemerintah melakukan kegiatan repatriasi kerangka tentara Jepang itu.
Meskipun kerangka bersejarah itu akan dipulangkan ke Jepang, Kacung menjamin tidak akan menghapus catatan sejarah. Dia mengatakan tim sejarah dari Indonesia sudah melakukan pencatatan terlebih dahulu. Bahkan untuk mengenang bekas pertempuran sengit pada masa perang dunia II itu, akan dibangun museum khusus di Papua.
Sejarawan dan arkeolog Universitas Indonesia (UI) Ali Akbar mengatakan, sah-sah saja pemerintah melakukan kegiatan repatriasi kerangka tentara Jepang itu.
Dia menegaskan, kegiatan repatriasi 
kerangka itu tidak akan sampai menghapus kisah sejarah kedahsyatan 
pertempuran masa itu. "Dalam konteksi ini, kisah sejarahnya lebih 
berharga ketimbang kerangka-kerangkanya," jelas dia.
Ali menuturkan kasus ini tidak bisa disamakan dengan penemuan kerangka atau artefak manusia purba.
Dia menjelaskan kerangka-kerangka 
manusia purba harus dilindungi dan tidak boleh sampai keluar Indonesia. 
Sebab kerangka ini akan menjadi bahan penelitian tentang evolusi 
manusia.Ali menuturkan kasus ini tidak bisa disamakan dengan penemuan kerangka atau artefak manusia purba.
Credit jpnn.com
