Sejak pembentukannya pada tahun 1947, Komando Pasifik A.S. telah melanggengkan kehadirannya di Indo Asia Pasifik serta strategi yang konsisten bagi para sekutu dan mitra A.S. Garis waktu ini mencatat respons Komando Tempur Terpadu atas bentang keamanan kawasan yang berubah-ubah dalam komitmennya yang lebih dari setengah abad. Kronologi ini memperlihatkan bagaimana terbangunnya relasi antara A.S dengan negara-negara Indo Asia Pasifik dan diperkuatnya hubungan tersebut dari waktu ke waktu tidak hanya oleh penanganan konflik dan penanggapan bencana tetapi juga melalui latihan-latihan bersama, kemitraan, dan kerja sama.
1940
1 Januari 1947: Komando Pasifik atau Pacific Command (PACOM) didirikan dengan markas besarnya di Makalapa Crater di Pearl Harbor, Hawaii. Komando Timur Jauh atau Far East Command (FECOM) dan Komando Alaska atau Alaskan Command (ALCOM) juga didirikan. Bidang Tanggung Jawab atau Area of Responsibility (AOR) PACOM ini pada awalnya meliputi lebih dari 10 negara berdaulat dan banyak kepemilikan kolonial. Panglima Tertinggi atau Commander-in-Chief PACOM (CINCPAC) juga memimpin Armada Pasifik atau Pacific Fleet (PACFLT) A.S.
1 Juni 1949: Rumah Sakit Angkatan Laut Aiea dinonaktifkan. Didirikan pada tahun 1942 untuk membantu korban terluka Perang Dunia II, bangunan ini kemudian menjadi markas besar bersama bagi Pasukan Marinir Armada A.S. Pasifik yang kemudian ditetapkan sebagai Pasukan Marinir A.S. Pasifik, dan PACOM.
1950
25 Juni 1950: Perang Korea dimulai; pasukan komunis utara Republik Rakyat Demokrasi Korea menyerang Republik Korea (ROK) Selatan. Pasukan A.S. yang ditugaskan di FECOM pada awalnya memberikan tanggapan, dan kemudian ditugaskan pada Komando Perserikatan Bangsa Bangsa yang baru dibentuk pada 10 Juli 1950.
27 September 1950: Kelompok Bantuan dan Penasihat Militer A.S. tiba di Vietnam untuk menyaring permintaan bantuan militer Prancis, memberi strategi, dan melatih Tentara Vietnam.
9 April 1951: AOR PACOM diperluas untuk mencakup Kepulauan Gunung Api Marianas-Bonin dan, yang keduanya dialihkan dari FECOM. Kepala Staf Gabungan kemudian mengalihkan Filipina, Kepulauan Pescadores, dan Taiwan dari FECOM ke PACOM.
30 Agustus 1951: Filipina dan A.S. menandatangani pakta pertahanan bersama yang menyetujui untuk saling mendukung bila diserang oleh kekuatan luar.
1 September 1951: Australia, Selandia Baru, dan A.S. menandatangani Pakta Keamanan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat untuk melindungi keamanan Pasifik.
1 Oktober 1951: Korea Selatan dan A.S. menandatangani sebuah pakta pertahanan bersama untuk memperkuat upaya-upaya kearah pertahanan dan keamanan bersama.
27 Juli 1953: Para pemimpin koalisi P.B.B. dan pasukan Korea Utara menandatangani pesetujuan gencatan senjata di Panmunjom.
8 September 1954: Australia, Prancis, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, Inggris, dan A.S. menandatangani Pakta Pertahanan Bersama. Pakta ini menjadi dasar bagi Organisasi Pakta Asia Tenggara yang dibentuk kemudian pada bulan yang sama.
Januari 1955: Bantuan langsung A.S. tiba di Saigon, Vietnam Selatan. A.S. menawarkan untuk melatih pasukan militer Vietnam Selatan.
1 November 1955: Komando Pertahanan A.S.-Taiwan didirikan untuk memberi dukungan perencanaan dalam pertahanan Taiwan dan Kepulauan Pescadores di dekatnya.
1 Juli 1957: Menteri pertahanan A.S. membubarkan FECOM dan mendistribusikan kembali tanggung jawab atas Jepang, Filipina dan Semenanjung Korea ke CINCPAC. Pasukan A.S. Korea dan Pasukan A.S. Jepang didirikan sebagai komando bawahan terpadu di bawah CINCPAC. Baik unsur-unsur Angkatan Darat A.S. dan Angkatan Udara A.S. di Hawaii didirikan sebagai komando komponen bagi PACOM.
Oktober 1957: CINCPAC memindahkan markas besar PACOM dari Makalapa, Pearl Harbor, ke bekas Rumah Sakit Angkatan Laut Aiea di Camp Smith, berbagi ruang kantor dengan Pasukan Marinir Armada A.S. Pasifik.
13 Januari 1958: Panglima Tertinggi, Armada Pasifik atau Commander in Chief, Pacific Fleet (CINCPACFLT) ditetapkan sebagai sebuah komando komponen terpisah. CINCPAC tidak lagi bertopi dua sebagai CINCPAC dan CINCPACFLT.
1960
19 Januari 1960: Jepang dan A.S. menandatangani Pakta Kerjasama dan Keamanan Bersama, yang setuju untuk bersama-sama memelihara dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menahan serangan bersenjata.
1961: Foal Eagle, sebuah latihan tahunan manuver lapangan gabungan ROK-A.S., dilakukan untuk menunjukkan ketetapan hati Republik Korea dan militer A.S. untuk mencegat peperangan di Semenanjung Korea. Pada tahun 2001, Foal Eagle menggabungkan latihan-latihan penerimaan, pergelaran, gerakan maju, dan integrasi atau reception, standing, onward and integration (RSOI). Pada tahun 2008, bagian RSOI diubah namanya menjadi Penyelesaian Penting atau Key Resolve.
8 Februari 1962: Komando Bantuan Militer A.S. Vietnam atau U.S. Military Assistance Command Vietnam (USMACV) didirikan sebagai komando bawahan di CINCPAC. USMACV memperluas program-program penasihat dan dukungan A.S. kepada pasukan militer Vietnam Selatan.
15 Mei 1962: Komando Bantuan Militer A.S. Thailand didirikan sebagai sebuah komando di bawah CINCPAC, yang memberikan nasihat dan program-program dukungan bagi pasukan militer Thailand.
16 Jauari 1964: Republik Rakyat China melakukan uji coba senjata nuklir pertama.
8 Maret 1965: A.S. mengerahkan 3.500 Marinir ke Vietnam Selatan untuk melindungi pangkalan angkatan udara dari pemberontakan pasukan Vietnam Utara yang semakin meningkat.
8 Agustus 1967: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangani Deklarasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). ASEAN berkembang mencakup Brunei, Burma, Kamboja, Laos, dan Vietnam pada tahun 1997.
1970
1971: Latihan angkatan laut dua tahunan pertama Lingkar Pasifik atau Rim of the Pacific (RIMPAC) dilaksanakan. Sampai saat ini, para peserta telah mencakup Australia, Brunei, Kanada, Chili, Kolombia, Prancis, Indonesia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Peru, Filipina, Korea Selatan, Thailand, Tonga, dan Inggris. India dan Republik Rakyat China ikut serta untuk pertama kalinya pada tahun 2014.
7 Agustus 1971: Australia, Fiji, Nauru, Selandia Baru, Samoa Barat dan Tonga mendirikan Forum Pasifik Selatan, yang kemudian menjadi Forum Kepulauan Pasifik. Keanggotaan bertambah termasuk Kepulauan Cook, rasi Negara-negara Mikronesia, Kiribati, Niue, Palau, Papua Nugini, Republik Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Tuvalu, and Vanuatu.
1 Januari 1972: AOR CINCPAC berkembang mencakup Afghanistan, India, dan Pakistan, sebagian besar di Samudera India, Kepulauan Aleut, dan bagian-bagian Samudra Arktika.
15 Augustus 1972: CINCPAC mengerahkan dukungan udara, laut, dan marinir bagi Operasi Saklolo untuk membantu Filipina setelah hujan menimbulkan banjir besar.
12 Februari 1973: Setelah Persetujuan Perdamaian Paris ditandatangani pada 23 Januari 1973 untuk mengakhiri perang di Vietnam, Operasi Homecoming dimulai dengan dibebaskannya 591 tawanan perang Amerika yang ditahan di Hanoi.
29 Maret 1973: Komando Bantuan Militer A.S. Vietnam dibubarkan sebagai komando bawahan terpadu PACOM.
1 Juli 1975: ALCOM dibubarkan dengan tanggung jawab pertahanan Alaska dibagi di antara Komando Pertahanan Ruang Angkasa bagi pertahanan udara dan Komando Kesiagaan A.S. bagi pertahanan darat, bantuan bencana, dan evakuasi keadaan darurat.
1976: Ulchi Freedom Lens (UFL) Republik Korea tahunan pertama dilaksanakan di semenanjung Korea, berpusat pada kesiagaan, pencegatan, dan pertahanan Korea Selatan. Pada tahun 2008, namanya diubah menjadi Ulchi Freedom Guardian (UFG). Sampai saat ini, para pesertanya termasuk Australia, Kanada, Denmark, Prancis, Selandia Baru, Norwegia, Inggris, dan Amerika Serikat.
1976: Hong Kong SAREX merupakan latihan pencarian dan penyelamatan tahunan dengan Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong.
20 Februari 1976: Organisasi Pakta Asia Tenggara dibubarkan.
1 Mei 1976: AOR CINCPAC diperluas untuk mencakup seluruh Samudra India sampai pantai timur Afrika, termasuk Teluk Aden, Teluk Oman, Seychelles, Maladewa, dan Mauritius.
1 Oktober 1976: Komando Bantuan Militer A.S. Thailand dibubarkan.
23 November 1978: CINCPAC untuk pertama kalinya mengerahkan Tim Survei Daerah Bencana dalam menanggapi sebuah topan tropis di Sri Lanka.
30 April 1979: Berdasarkan instruksi presiden A.S. dan perjanjian yang dinyatakan dalam Undang-Undang Relasi Taiwan, Komando Pertahanan Taiwan A.S. dibubarkan dan semua personel militer komando ditarik dari Taiwan.
1980
1981: Singapura menggelar Tiger Balm, sebuah latihan bilateral tahunan yang dirancang untuk menggalakkan keamanan regional dan antaroperabilitas di antara Angkatan Darat A.S. Pasifik dan Angkatan Bersenjata Singapura.
1982: Cobra Gold Thailand-A.S. tahunan pertama dilaksanakan di Thailand. Sampai saat ini, para peserta termasuk Australia, Bangladesh, Kamboja, Prancis, Indonesia, Italia, Jepang, Nepal, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Inggris, dan Vietnam.
1982: Latihan Yama Sakura dari pos komando bilateral tahunan dimulai di Jepang. Latihan ini merangsang operasi-operasi militer Jepang-A.S. yang diperlukan untuk mempertahankan Jepang sementara memperkuat ikatan antara Angkatan Darat A.S. dan Pasukan Bela Diri Darat Jepang.
23 November 1982: Badai Iwa menyerang Kepulauan Hawaii, dan PACOM memberikan bantuan bencana.
3 Oktober 1983: Komando Pasifik menunjuk kembali Komando Pasifik A.S. atau U.S. Pacific Command (USPACOM). Bidang tanggung jawabnya (AOR) meliputi Kepulauan Aleut, Korea Utara, Mongolia, Madagaskar, dan Republik Rakyat China.
1 November 1983: Komando Operasi Khusus Pasifik diaktifkan sebagai komando bawahan terpadu untuk mendukung program Kerja Sama Keamanan Medan Perang komandan USPACOM.
1986: Jepang mulai menjadi penyelenggara tahunan Keen Sword dan Keen Edge yang diadakan secara bergantian.
27 Februari 1987: USNS Mercy melakukan misi operasional pertamanya dalam mendukung sebuah latihan di Filipina.
9 Februari 1989: Kepala Staf Gabungan menugaskan kembali tanggung jawab atas Teluk Oman dan Teluk Aden dari USPACOM ke Komando Pusat A.S. atau atau U.S. Central Command (USCENTCOM).
10 Februari 1989: Satuan Tugas Gabungan-Lima atau Joint Task Force-Five (JTF-5) diaktifkan di Alameda, California. Bertanggung jawab langsung kepada USCINCPAC, misi JTF-5 ialah untuk mendeteksi dan memonitor perdagangan narkoba di Pasifik Timur yang ditujukan ke A.S.
7 Juli 1989: Komando Alaska atau Alaska Command (ALCOM) diaktifkan sebagai komando bawahan terpadu pada USPACOM dengan tanggung jawab untuk mendukung penerbangan pertahanan darat, maritim, dan non-udara di Alaska.
1990
1990: Singapura dan Amerika Serikat mulai Latihan Commando Sling, yang menguji coba kemampuan pengerahanmobilisasi jarak-jauh pasukan A.S. dan antaroperabilitas gabungan dengan Angkatan Udara Singapura.
1991: Filipina menjadi tuan rumah Balikatan, sebuah pos komando dan pelaksanaan pelatihan lapangan yang ditujukan untuk meningkatkan perencanaan gabungan, kesiagaan tempur, dan antaroperabilitas Filipina-A.S.
29 April 1991: Badai tropika Marion melanda Bangladesh, yang menyebabkan banjir besar. USPACOM melakukan Operasi Sea Angel untuk memberi bantuan kemanusiaan.
12 Juni 1991: Gunung Pinatubo di Filipina meletus, yang menyebabkan evakuasi unsur-unsur USPACOM sebagai bagian dari Operasi Fiery Vigil.
31 Juli 1992: Pasukan Korps Marinir Pasifik atau Marine Corps Forces Pacific (MARFORPAC) didirikan di Camp Smith sebagai komponen layanan Korps Marinir di bawah USPACOM. Komandan MARFORPAC secara operasional tetap bertanggung jawab atas Armada Pasukan Marinir Pasifik.
1 Oktober 1994: JTF-5 ditetapkan kembali sebagai Satuan Tugas Antarlembaga Gabungan-Barat atau Joint Interagency Task Force-West, sebuah satuan tugas gabungan tetap yang diciptakan untuk menghentikan perdagangan narkoba gelap dari Asia Tenggara dan Barat Daya.
4 September 1995: Pusat Kajian Keamanan Asia Pasifik atau Asia-Pacific Center for Security Studies (APCSS) didirikan untuk membangun relasi yang kuat di antara militer dan perwakilan sipil Indo Asia Pasifik.
23 Oktober 1995: Ketua Kepala Staf Gabungan menugaskan kembali tanggung jawab atas Laut Arabia dan bagian-bagian dari Samudra India dari USPACOM ke USCENTCOM.
15 September 1996: JTF-Pacific Haven didirikan di Pangkalan Angkatan Udara Anderson di Guam untuk membantu menempatkan kembali lebih dari 6.500 suku Kurdi dari Irak.
2000
1 Januari 2001: Pusat Keunggulan Manajemen Bencana dan Bantuan Kemanusiaan atau Center for Excellence in Disaster Management and Human Assistance (COE-DMHA) menjadi unit yang bertanggung jawab langsung kepada USPACOM. Pada awalnya didirikan pada tahun 1994 oleh Kongres A.S., COE-DMHA mengoordinasikan bantuan kemanusiaan pra-krisis/bantuan bencana atau atau humanitarian assistance/disaster relief (HADR).
11 Februari 2002: Presiden A.S. menugaskan tanggung jawab atas Antarktika kepada USPACOM dan menentukan bahwa USPACOM mendukung Komando Eropa A.S. atau U.S. European Command (USEUCOM) untuk Timur Jauh Rusia dan mulai mendukung Operasi Deep Freeze, misi Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional.
1 Oktober 2002: Komando Utara A.S. atau U.S. Northern Command (USNORTHCOM) didirikan untuk melaksanakan pertahanan tanah air Amerika Utara, termasuk Alaska. Pasukan-pasukan yang ditugaskan ke ALCOM tetap berada di bawah USPACOM.
29 Oktober 2002: Panglima tertinggi Komando Pasifik A.S. atau Commander-in-Chief, U.S. Pacific Command (CINCUSPACOM) ditetapkan sebagai Komandan Komando Pasifik A.S. atau Commander, U.S. Pacific Command (CDRUSPACOM). Menteri pertahanan A.S. memerintahkan bahwa hanya presiden A.S. akan disebut sebagai Panglima Tertinggi atau Commander-in-Chief (CINC).
4 November 2002: Pemerintah Negara-Negara Anggota ASEAN dan pemerintah Republik Rakyat China menandatangani “Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan.”
27 Augustus 2003: Pembicaraan Enam Pihak dimulai di Beijing, China yang menanggapi penarikan mundur Korea Utara dari Pakta Non-Proliferasi Nuklir. Pembicaraan Enam Pihak mencakup Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat China, A.S., Rusia, dan Korea Utara.
14 April 2004: Pusat Komando Pasifik Nimitz-MacArthur dengan resmi membuka pintu sebagai markas besar baru USPACOM.
26 Desember 2004: Gempa bumi berskala 9 melanda Sumatra Barat Laut, Indonesia di Samudra India. Tsunami yang diakibatkannya berdampak pada daerah pesisir wilayah itu dengan menewaskan lebih dari 300.000 orang. USPACOM mengerahkan pasukan bantuan dua hari kemudian sebagai bagian dari Operasi Bantuan Terpadu, yang memberikan sokongan dan bantuan bencana sampai Februari 2005 dan menyerahkan lebih dari 2,8 juta ton perbekalan bantuan bencana dan menolong lebih dari 70.000 orang.
2005: Latihan Talisman Saber dilaksanakan untuk mulai melatih pasukan Australia dan A.S. dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi satuan tugas gabungan. Tandem Thrust, Kingfisher dan Crocodile dilebur ke dalam satu latihan dua tahunan.
1 Maret 2005: Tanggung jawab atas Seychelles diserahkan kembali dari USPACOM ke USCENTCOM.
8 Oktober 2005: USPACOM memulai Operasi Lifeline dalam menanggapi gempa bumi berskala 7,5 di timur laut Pakistan. Walaupun Pakistan dan Afghanistan dialihkan ke AOR USCENTCOM pada tahun 1983, USPACOM mendukung operasi tersebut untuk mengangkut 1.900 penumpang ke perawatan medis, mengobati 14.000 pasien, dan memulihkan infrastruktur penting.
1 Januari 2006: Pusat Operasi Intelijen Gabungan mencapai kemampuan operasional awal untuk memberikan informasi intelijen terfokus yang terpadu dan operasional untuk mendukung pengambilan keputusan CDRUSPACOM.
17 Februari 2006: USPACOM memulai Operasi Hope Renewal setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor yang melanda sebuah desa di Pulau Leyte, Filipina. Pasukan Marinir A.S. dialihkan dari Latihan Balikatan untuk membantu tim pencarian dan penyelamatan Filipina.
5 Mei 2006: Tanggung jawab atas Kepulauan Aleut diserahkan kembali dari USPACOM ke USNORTHCOM.
9 Oktober 2006: Korea Utara melaksanakan uji coba nuklir bawah tanahnya yang pertama. Sebagai akibatnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan Resolusi Dewan Keamanan 1718 pada 14 Oktober 2006, yang mengharuskan Korea Utara untuk mundur dari uji coba senjata nuklir dan kembali ke Pembicaraan Enam Pihak.
30 September 2007: Ronde keenam Pembicaraan Enam Pihak gagal meraih konsensus untuk verifikasi inspeksi fasilitas-fasilitas nuklir Korea Utara.
15 November 2007: Badai kategori 5 melanda Bangladesh yang berdampak pada lebih dari 3 juta orang. USPACOM memberikan bantuan melalui Operasi Sea Angel II yang menyediakan lebih dari 53.000 liter air bersih, 112.000 kilogram perbekalan bantuan, dan layanan medis dan kesehatan gigi kepada lebih dari 4.000 penduduk.
2008: Korea Selatan menjadi tuan rumah Max Thunder, sebuah latihan udara dua tahunan yang berfokus kepada peningkatan antaroperabilitas di antara pasukan Korea dan A.S.
21 Februari 2008: USS Lake Erie menghancurkan satelit A.S. yang gagal dengan meluncurkan SM-3, yang berhasil mengakhiri Operasi Burnt Frost. Bekerja sama secara erat dengan Komando Strategis A.S., Lembaga Pertahanan Rudal, dan lembaga-lembaga pemerintah A.S. lainnya, USPACOM memfasilitasi operasi yang menguapkan reruntuhan satelit saat masuk kembali ke atmosfir tanpa kerusakan pada kendaraan ruang angkasa yang mengorbit, populasi di bumi, atau lingkungan.
2 Mei 2008: Badai kategori 4 menyerang Burma selatan. Pada 12 Mei, Burma mengizinkan penerbangan bantuan harian C-130 dari Thailand. CDRUSPACOM dengan para pejabat senior lainnya menemani penerbangan pertama untuk menyerahkan bantuan dan menegosiasikan bantuan tambahan dari kapal-kapal Angkatan Laut A.S. yang menunggu di lepas pantai. Walaupun USPACOM mengangkut lebih dari 1,45 juta metrik ton perbekalan bantuan dari Thailand, pemerintah Burma menolak masuknya bantuan kemanusiaan tambahan dari kelompok penyerangan ekspedisi yang ada pada USS Essex.
12 Mei 2008: Gempa bumi berskala 7,9 melanda provinsi Sichuan di Republik Rakyat China tengah. Pada 16 Mei, China meminta bantuan A.S. USPACOM segera mengirim dua pesawat kargo C-17 dengan lebih dari 91.000 kilogram tenda, generator, peralatan, dan material bantuan keadaan darurat lainnya. USPACOM juga mengangkut awak dan peralatan Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles untuk mencari korban hidup dan melatih personel penanggapan keadaan darurat China.
2009: Demonstrasi Penanggapan Sukarela Forum Regional ASEAN atau ASEAN Regional Forum Voluntary Demonstration of Response (ARF-VDR), latihan dua tahunan bantuan dan dukungan kemanusiaan yang dipimpin oleh sipil dan didukung oleh militer bagi negara-negara ASEAN, dilaksanakan dengan lebih dari 20 negara peserta. Bidang-bidang demonstrasi termasuk pencarian dan penyelamatan darat, udara, dan laut; bantuan kesehatan dan evakuasi; dan proyek-proyek rekonstruksi teknik.
2010
11 January 2010: Pusat Pertempuran Pasifik atau Pacific Warfighting Center (PWC) dibuka di Ford Island di Pearl Harbor. Sebagai fasilitas pelatihan utama bagi USPACOM AOR, PWC mendukung program pelatihan gabungan Komandan dan memberikan konteks gabungan bagi latihan-latihan, pelatihan dan simulasi pertempuran.
11 Maret 2011: Gempa bumi berskala 9 terjadi, yang mengakibatkan tsunami dahsyat dan kerusakan besar di sepanjang pantai timur laut Jepang. USPACOM mengerahkan personel dan peralatan dan dukungan upaya HADR melalui Operasi Tomodachi. USPACOM memberi lebih dari 245 metrik ton perbekalan bantuan dan 7,5 juta liter air untuk membantu pendinginan reaktor sementara mengerahkan 24 kapal dan 189 pesawat terbang untuk membantu pemerintah Jepang.
6 Apr 2011: Tanggung Jawab untuk Arktika dibagi di antara USNORTHCOM dan USEUCOM. USPACOM tetap memegang komando dan kendali pasukan di Alaska dan Kepulauan Aleut.
16 November 2011: A.S. dan Australia memperluas koordinasi militer yang ada dengan pengerahan unsur Marinir A.S. yang efektif ke Darwin, Australia utara. Marinir A.S. akan ditempatkan dalam rotasi enam bulan untuk melaksanakan pelatihan dengan Pasukan Pertahanan Australia. Kesepakatan ini memungkinkan akses yang lebih besar oleh pesawat militer A.S. ke fasilitas-fasilitas Angkatan Udara Kerajaan Australia.
17 November 2011: Presiden A.S. mengumumkan perubahan A.S. dalam prioritas keamanan nasional untuk memberi tekanan lebih besar pada kawasan Indo Asia Pasifik. Perubahan ini, atau “poros,” menyatakan strategi multidimensi, termasuk memperkuat aliansi, memperdalam kemitraan dengan negara-negara besar yang muncul, dan membangun arsitektur ekonomi kawasan yang dapat menopang kemakmuran bersama.
8 November 2013: Topan Haiyan, atau Yolanda di Filipina, melanda Pulau Leyte yang mengakibatkan kerusakan parah dan berdampak pada lebih dari 12 juta orang. Pasukan USPACOM bergabung dengan lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah untuk melakukan Operasi Damayan, yang memberikan lebih dari US$31 juta dalam bentuk bantuan medis, perbekalan bantuan, dan bantuan bencana.
28 Apr 2014: A.S. dan Filipina menandatangani Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan yang mengizinkan lebih banyak pelatihan dan antaroperabilitas pasukan-pasukan A.S. di dalam Filipina. Perjanjian ini memungkinkan kemampuan yang lebih besar untuk bersama-sama menanggapi krisis kemanusiaan yang berdampak pada Filipina.
Credit APDForum