Sejumlah pemimpin negara mengucapkan belasungkawa setelah gempa mengguncang Lombok.
CB,
JAKARTA -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyampaikan rasa
belasungkawa dan simpatinya atas gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa
Tenggara Barat pada Ahad (5/8). Perdana Menteri Mahathir menyampaikan
hal tersebut melalui pembicaraan telepon dengan Presiden Joko Widodo
pada Selasa (7/8), sekitar pukul 15.00 WIB.
"Yang Mulia Tun Mahathir, terima kasih atas telepon Bapak. Atas nama
pemerintah dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan apresiasi atas
perhatian dan kepedulian pemerintah dan rakyat Malaysia terhadap bencana
gempa bumi di Lombok Utara yang juga terasa di Bali dan juga Jawa
bagian timur," kata Jokowi di Istana Merdeka.
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).
Kepada
PM Mahathir, Presiden menceritakan peristiwa gempa yang terjadi. Ia
juga menyampaikan jumlah korban meninggal dunia hingga saat ini yaitu
105 orang dan korban luka-luka sebanyak 236 orang.
Saat
ini, kata dia, penanganan dampak bencana dan proses evakuasi terus
dilakukan, termasuk melakukan evakuasi warga negara asing. "Sekali lagi,
terima kasih atas persaudaraan yang ditunjukkan Malaysia. Terima kasih
atas telepon Tun Mahathir yang sedang berada di Jepang," ucap Jokowi,
dikutip dari siaran resmi Istana.
Pengungsi beristirahat dalam tenda darurat yang dibangun di sekitar pemukiman tempat tinggal mereka di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Warga terpaksa tinggal di tenda darurat di ruang terbuka seperti sawah, lapangan dan halaman rumah mereka karena khawatir akan adanya gempa susulan
Ucapan
belasungkawa juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono
kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas terjadinya gempa 7 skala
richter (SR) yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Ahad lalu.
Jepang pun menawarkan bantuan untuk penanganan dampak gempa Lombok
tersebut.
"Atas terjadinya gempa di pulau Lombok
pada 29 Juli dan terjadi kembali pada 5 Agustus, kami menyampaikan rasa
simpati kami yang mendalam kepada Pemerintah Indonesia dan kepada
seluruh rakyat Indonesia yang menjadi korban dari kejadian ini," kata
Kono, dikutip dari rilis yang diterbitkan Kedutaan Besar Jepang untuk
Indonesia pada Selasa (7/8).