Senin, 06 Agustus 2018

Mossad Israel Dituduh Dalangi Pembunuhan Ilmuwan Rudal Suriah


Mossad Israel Dituduh Dalangi Pembunuhan Ilmuwan Rudal Suriah
Aziz Azbar, ilmuwan top Suriah untuk pengembangan rudal Scud rezim Bashar al-Assad. Dia tewas oleh bom mobil pada Sabtu malam. Foto/Facebook

 

DAMASKUS - Aziz Azbar, ilmuwan top Suriah untuk pengembangan rudal Scud rezim pemerintah Presiden Bashar al-Assad tewas oleh bom mobil pada Sabtu malam. Badan intelijen Israel, Mossad, dituduh sebagai dalang pembunuhan.

Koran Suriah pro-pemerintah Assad, al-Watan, dalam laporannya menuduh Mossad Israel berada di balik pembunuhan Aziz Azbar. Korban merupakan direktur riset di Pusat Studi dan Penelitian Imiah milik lembaga militer. Lembaga itu terkait dengan program senjata kimia Suriah.

Ilmuwan itu tewas oleh bom mobil di wilayah provinsi Hama. Para pejabat Israel awalnya menolak mengomentari tuduhan itu. Pemerintah Suriah juga tidak memberikan komentar resmi.

Namun, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman berusaha mengecilkan kemungkinan keterlibatan Israel dalam pembunuhan Aziz Azbar.

"Setiap hari di Timur Tengah ada ratusan ledakan dan penyelesaian skor. Setiap kali mereka mencoba menyalahkan kami. Jadi kami tidak akan menganggap ini terlalu serius," katanya kepada Hadashot News, Senin (6/8/2018).


Sementara itu, sebuah kelompok gerilyawan yang menamakan diri Brigade Abu Amara mengaku bertanggung jawab atas operasi bom mobil tersebut. Kelompok itu sebelumnya mengklaim serangan yang menargetkan para pejabat dan komandan milisi di dalam wilayah pemerintah Suriah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris dengan mengandalkan jaringan aktivis lokal juga melaporkan kematian Aziz Azbar. Korban selama ini mengkhususkan diri dalam pengembangan sistem roket di fasilitas Masyaf di Hama.

Hadashot dalam laporannya mengatakan, Aziz Azbar bertanggung jawab atas proyek yang meningkatkan jangkauan dan akurasi rudal-rudal Scud milik rezim Assad. Dia juga dianggap terlibat operasi rudal Iran di Suriah.

Selama Perang Teluk pertama, Irak menembakkan lusinan rudal buatan Rusia ke Israel.

Pada awal perang, Suriah diyakini memiliki sekitar 200 Scud buatan Rusia dan Korea Utara, dan beberapa ratus lagi versi yang diproduksi secara lokal. Tidak jelas berapa banyak yang mereka miliki sekarang.

Selain Aziz Azbar, sopirnya juga ikut tewas dalam ledakan bom. Bom, menurut laporan media Israel, ditempatkan di sandaran kursi mobilnya. Metode yang sama digunakan untuk membunuh kepala operasi global Hizbullah, Imad Mughniyeh tahun 2008. Mughniyeh tewas oleh operasi rahasia Amerika Serikat dan Israel. 





Credit  sindonews.com