Rabu, 01 Agustus 2018

Khawatir Produksi Bom Nuklir, Jepang Pangkas Persediaan Plutonium


Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Mihama [asia.nikkei.com]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Mihama [asia.nikkei.com]

CB, Jakarta - Jepang memutuskan untuk mengurangi persediaan plutoniumnya dalam setelah disetujui dalam rapat panel kebijakan nuklir. Jepang merupakan negara penyimpan material nuklir terbesar, namun juga menjadi negara tanpa senjata nuklir.
Dilaporkan Associated Press, 31 Juli 2018, rapat panel menyetujui pedoman yang direvisi terkait penggunaan plutonium, yang akan membatasi penyimpanan dan mengurangi simpanan plutoniumnya. Namun tidak disebutkan target waktu spesifik pengurangan plutonium.
Pedoman Komisi Energi Atom Jepang meminta beberapa lembaga pengawasan pemerintah untuk mengatur secara hati-hati pengoperasian reaktor nuklir Rokkasho di Jepang utara yang telah beroperasi selama tiga tahun sehingga jumlah plutonium yang diekstraksi tidak meningkat.
Meskipun ada kekhawatiran keamanan yang diajukan oleh AS dan negara lain, persediaan tidak menurun karena kesulitan dalam mencapai program daur ulang bahan bakar nuklir dan lambatnya pemulihan reaktor setelah inisden Fukushima 2011.
Pedoman nuklir Jepang pertama kali diperbarui dalam 15 tahun terakhir. Pedoman baru juga mendesak para perusahaan operator PLTN untuk menggunakan plutonium yang diproses ulang di luar negeri, tetapi tidak menjelaskan rinci bagaimana cara kerjanya dengan plutonium tambahan dari reaktor nuklir Rokkasho.
Pedoman itu mengatakan bahwa persediaan plutonium Jepang tidak boleh melebihi level saat ini.

Dalam foto yang dirilisi pada 8 November 2012 ini,terlihat batang bahan bakar nuklir disimpan di kolam penyimpanan di reaktor nuklir Rokkasho, yang dijalankan oleh Jepang Nuclear Fuel Ltd. di desa Rokasho di Prefektur Aomori, Jepang utara.[AP Photo / Koji Sasahara, File]
Dilansir dari Reuters, Jepang menjadi satu-satunya negara yang pernah dibom oleh senjata nuklir, dan juga satu-satunya negara tanpa senjata nuklir yang memiliki jumlah plutonium yang signifikan.

Ini telah memicu kecaman dari negara-negara yang memiliki senjata nuklir seperti Cina dan negara-negara tetangga lain, yang khawatir Jepang mungkin akan memproduksi senjata nuklir.
Jepang memiliki 47 ton plutonium pada akhir tahun 2017, termasuk 21 ton yang disimpan di Inggris dan 15 ton di Perancis. Jumlah persediaan plutonium Jepang cukup untuk membuat sekitar 6.000 bom atom.
Jepang menggunakan plutonium dari PLTN yang telah diproses ulang dan disimpan karena Jepang tidak diizinkan memprosesnya kembali menjadi bahan bakar MOX di negaranya.

Fasilitas daur ulang nuklir di Rokkasho, Prefektur Aomori, Jepang [asia.nikkei.com]
Jepang memproses ulang bahan bakar nuklirnya, alih-alih membuangnya sebagai limbah, untuk mengekstraksi plutonium dan uranium untuk membuat bahan bakar MOX yang bisa digunakan kembali. Sementara AS menghentikan program ini karena sangat mahal.
"Kecurigaan bahwa Jepang menimbun plutonium bukanlah hal yang tidak diinginkan dari perspektif nonproliferasi. Sangat penting bagi kami untuk mengontrol persediaan plutonium dan meningkatkan transparansi," kata ketua Komisi Energi Atom Jepang, Yoshiaki Oka.

Plutonium adalah fondasi dari siklus bahan bakar nuklir Jepang yang miskin sumber daya alam, di mana Jepang memakai bahan bakar dari reaktor nuklir yang diproses ulang menjadi plutonium dan kemudian digunakan kembali.Sebagian besar proses ulang dilakukan di Perancis tetapi Jepang sedang membangun pengolahan daur ulangnya sendiri untuk memproduksi plutonium di Rokkasho di Honshu utara. Namun proyek Rokkasho ditunda berulang kali dan biaya membengkak. Reaktor ini dijadwalkan untuk beroperasi pada awal 2020.



Credit  tempo.co