MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa segerombolan drone
terkoordinasi menyerang Pangkalan Udara dan Pangkalan Angkatan Laut
Rusia di Suriah. Ada 13 pesawat nirawak mini yang menyerbu dua pangkalan
tersebut pada 5 Januari malam hingga 6 Januari dini hari.
Serangan ini terjadi setelah pada malam Tahun Baru pangkalan tersebut diserang kelompok pemberontak yang menyebabkan dua personel militer tewas dan sebuah pesawat rusak.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, serangan segerombolan kendaraan udara tak berawak (UAV) tersebut berhasil diatasi, di mana belasan drone tersebut telah ditembak jatuh tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan di Pangkalan Udara Khmeimim dan Pangkalan Angkatan Laut di Tartus.
“Pasukan pertahanan udara Rusia mendeteksi 13 target udara berukuran kecil yang tidak teridentifikasi pada jarak yang cukup jauh dengan basis militer Rusia,” bunyi pernyataan kementerian tersebut yang dikutip SINDOnews dari akun Facebook resminya, Rabu (10/1/2018).
Dari 13 drone, sepuluh di antaranya menargetkan Pangkalan Udara Khemeimim. Sisanya menyerang pangkalan Angkatan Laut di Tartus.
Serangan itu mengindikasikan bahwa militan yang menentang pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad meningkatkan kekerasan yang ditujukan terhadap militer Rusia.
Moskow seperti diketahui telah melakukan intervensi militer sejak September 2015 untuk mendukung pemerintah Suriah yang nyaris digulingkan kelompok pemberontak.
Serangan ini terjadi setelah pada malam Tahun Baru pangkalan tersebut diserang kelompok pemberontak yang menyebabkan dua personel militer tewas dan sebuah pesawat rusak.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, serangan segerombolan kendaraan udara tak berawak (UAV) tersebut berhasil diatasi, di mana belasan drone tersebut telah ditembak jatuh tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan di Pangkalan Udara Khmeimim dan Pangkalan Angkatan Laut di Tartus.
“Pasukan pertahanan udara Rusia mendeteksi 13 target udara berukuran kecil yang tidak teridentifikasi pada jarak yang cukup jauh dengan basis militer Rusia,” bunyi pernyataan kementerian tersebut yang dikutip SINDOnews dari akun Facebook resminya, Rabu (10/1/2018).
Dari 13 drone, sepuluh di antaranya menargetkan Pangkalan Udara Khemeimim. Sisanya menyerang pangkalan Angkatan Laut di Tartus.
Serangan itu mengindikasikan bahwa militan yang menentang pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad meningkatkan kekerasan yang ditujukan terhadap militer Rusia.
Moskow seperti diketahui telah melakukan intervensi militer sejak September 2015 untuk mendukung pemerintah Suriah yang nyaris digulingkan kelompok pemberontak.
Credit sindonews.com