Senin, 23 Oktober 2017

Perang Dunia III: Korea Utara Sebut AS Agresor dan Korsel Boneka



Perang Dunia III: Korea Utara Sebut AS Agresor dan Korsel Boneka
USS Ronald Reagan, supercarrier bertenaga nuklir. Kyodo/via REUTERS
CB, Jakarta - Rezim Kim Jong-un Korea Utara telah berulang kali merespons operasi militer Amerika Serikat di Semenanjung Korea dengan peluncuran rudal balistik.
Kali ini, rezim komunis ini mengecam tentara Amerika, yang berlatih perang dengan militer Korea Selatan di perairan sekitar Semenanjung Korea.

“Pasukan imperialis Amerika dan boneka Korea Selatan dilaporkan semakin ngotot melakukan manuver perang terhadap DPRK (Democratic People's Republic of Korea),” demikian pernyataan yang dilansir media resmi Korea Utara, KCNA, seperti dilansir media Express, Ahad, 22 Oktober 2017.

image: https://images.tempo.co/?id=656749&width=720

Donald Trump dan Kim Jong-un. trofire.com
KCNA juga dilaporkan menyatakan, ”Para penyuka perang dari boneka angkatan laut Korea Selatan mengumumkan dalam acara Komite Pertahanan 'National Assembly' pada 19 Oktober bahwa mereka akan menggunakan helikopter Apache dari Divisi 2 pasukan imperialis agresor Amerika dalam latihan operasional gabungan.”

KCNA dilaporkan juga menulis, ”Adapun pasukan darat Amerika dilaporkan semakin serius melakukan latihan untuk perang darat di dalam terowongan di bagian utara dan bersiap untuk perang jalanan serta melengkapi pasukan mereka dengan peralatan baru.”
Respons KCNA ini muncul setelah pesawat pengebom supersonik B-1B Lancer mempertontonkan kekuatan dalam acara pameran senjata ADEX Korea Selatan, yang ditutup pada Sabtu lalu.
Pesawat supersonik pengebom strategis B-1B melintasi wilayah udara Korea Selatan sebagai bagian dari kegiatan pameran senjata dan latihan gabungan militer Amerika dengan Korea Selatan.
Sejak Senin lalu, latihan gabungan ini digelar. Beberapa hari kemudian, pameran Aerospace and Defence Exhibition 2017 pun dimulai.
“Kedua pesawat pengebom terbang sangat rendah sehingga bisa terlihat jelas oleh para pengunjung pameran. Raungan mesin pesawat dan getarannya begitu terasa sehingga membuat para penonton merasa tercekam,” kata seorang pejabat kementerian Korea Selatan.
Kedua pesawat pengebom itu terbang dari Pangkalan Udara Anderson Air Base di Pulau Guam sebelum memasuki langit Korea Selatan.
Penerbangan kali ini terjadi hanya sebelas hari setelah pesawat yang sama melakukan manuver malam di pesisir pantai timur dan barat Korea Selatan sebagai unjuk kemampuan terhadap militer Korea Utara.


Credit  TEMPO.CO