CB, Seoul – Militer Korea Selatan mempersiapkan serangan besar-besaran menggunakan rudal dari darat ke darat untuk menyapu bersih kekuatan pasukan artileri Korea Utara.
Dalam
laporan ke National Assembly, militer Korsel memaparkan rencana
serangan rudal tiga tahap untuk menghancurkan kekuatan artileri Korut.
Pimpinan militer Korsel mengatakan ini akan dilakukan menggunakan rudal darat ke darat bernama KTSSM yang dijuluki ‘pembunuh artileri’. “Sasarannya adalah perlengkapan artileri yang ditutupi kamuflase di sepanjang perbatasan demiliterisasi serta di pantai-pantai dari pulau perbatasan kedua negara,” tulis Telegraph, Friday, 20 Oktober 2017.
image: https://images.tempo.co/?id=651165&width=720
Pasukan khusus tentara Korea Selatan memberi hormat di depan stasiun peluncuran PAC-2 untuk memperingati Hari Jadi Angkatan Bersenjata ke-69 pada 1 Oktober di Pangkalan Angkatan Laut ke-2 di Pyeongtaek, Korea Selatan, 25 September 2017. AP
“KTSSM-I akan menyerang terowongan musuh menggunakan howitzer 170-mm self propelled dan 240-mm multiple rocket launch system,” begitu tertulis di laporan itu.
Laporan ini juga menuliskan rudal yang sama akan digunakan untuk menyerang fasilitas rudal SCUD dan peluncur roket 30-mm.
Militer Korsel juga berencana menembakkan rudal balistik Hyunmoo-II, yang memiliki jangkauan hingga 800 kilometer untuk menghancurkan fasilitas nuklir dan sistem senjata pemusnah massal Korut.
Latihan militer untuk perang laut AS dan Korsel berlangsung sejak awal pekan ini. Kedua militer melakukan unjuk kekuatan dalam pameran senjata ADEX yang juga berlangsung selama pekan lalu.
Dalam reaksinya terhadap latihan perang kedua negara ini, media resmis Korut KCNA menyebut AS sebagai pasukan agresor dan Korsel sebagai bonekanya.
image: https://images.tempo.co/?id=449121&width=720
Pesawat tempur F/A 18 di dek kapal induk USS Theodore Roosevelt di Changi Navy Base, Singapura, 24 Oktober 2015. Kapal Induk Angkatan Laut Armada VII Amerika Serikat ini ditarik dari Teluk Arab setelah tujuh bulan ditempatkan diperaian tersebut. REUTERS/Edgar Su
“Pasukan Imperialis AS dan boneka Korea Selatan dilaporkan semakin ngotot melakukan manuver perang terhadap DPRK (Democratic People's Republic of Korea),” begitu pernyataan yang dilansir media resmi Korea Utara KCNA seperti dilansir media Express, Ahad, 22 Oktober 2017.
Media KCNA juga dilaporkan menyatakan,”Para penyuka perang dari boneka angkatan laut Korea Selatan mengumumkan dalam acara Komite Pertahanan “National Assembly” pada 19 Oktober bahwa mereka akan menggunakan helikopter Apache dari Divisi 2 pasukan imperialis agresor AS dalam latihan operasional gabungan.”
KCNA dilaporkan juga menulis,”Sementara itu pasukan darat AS dilaporkan semakin serius melakukan latihan untuk perang darat di dalam terowongan di bagian utara dan bersiap untuk perang jalanan serta melengkapi pasukan mereka dengan peralatan baru.”
Respon KCNA ini muncul setelah pesawat pengebom supersonic B-1B Lancer mempertontonkan kekuatannya pada acara pameran senjata ADEX Korea Selatan, yang ditutup pada Sabtu lalu.
Pimpinan militer Korsel mengatakan ini akan dilakukan menggunakan rudal darat ke darat bernama KTSSM yang dijuluki ‘pembunuh artileri’. “Sasarannya adalah perlengkapan artileri yang ditutupi kamuflase di sepanjang perbatasan demiliterisasi serta di pantai-pantai dari pulau perbatasan kedua negara,” tulis Telegraph, Friday, 20 Oktober 2017.
image: https://images.tempo.co/?id=651165&width=720
Pasukan khusus tentara Korea Selatan memberi hormat di depan stasiun peluncuran PAC-2 untuk memperingati Hari Jadi Angkatan Bersenjata ke-69 pada 1 Oktober di Pangkalan Angkatan Laut ke-2 di Pyeongtaek, Korea Selatan, 25 September 2017. AP
“KTSSM-I akan menyerang terowongan musuh menggunakan howitzer 170-mm self propelled dan 240-mm multiple rocket launch system,” begitu tertulis di laporan itu.
Laporan ini juga menuliskan rudal yang sama akan digunakan untuk menyerang fasilitas rudal SCUD dan peluncur roket 30-mm.
Militer Korsel juga berencana menembakkan rudal balistik Hyunmoo-II, yang memiliki jangkauan hingga 800 kilometer untuk menghancurkan fasilitas nuklir dan sistem senjata pemusnah massal Korut.
Latihan militer untuk perang laut AS dan Korsel berlangsung sejak awal pekan ini. Kedua militer melakukan unjuk kekuatan dalam pameran senjata ADEX yang juga berlangsung selama pekan lalu.
Dalam reaksinya terhadap latihan perang kedua negara ini, media resmis Korut KCNA menyebut AS sebagai pasukan agresor dan Korsel sebagai bonekanya.
image: https://images.tempo.co/?id=449121&width=720
Pesawat tempur F/A 18 di dek kapal induk USS Theodore Roosevelt di Changi Navy Base, Singapura, 24 Oktober 2015. Kapal Induk Angkatan Laut Armada VII Amerika Serikat ini ditarik dari Teluk Arab setelah tujuh bulan ditempatkan diperaian tersebut. REUTERS/Edgar Su
“Pasukan Imperialis AS dan boneka Korea Selatan dilaporkan semakin ngotot melakukan manuver perang terhadap DPRK (Democratic People's Republic of Korea),” begitu pernyataan yang dilansir media resmi Korea Utara KCNA seperti dilansir media Express, Ahad, 22 Oktober 2017.
Media KCNA juga dilaporkan menyatakan,”Para penyuka perang dari boneka angkatan laut Korea Selatan mengumumkan dalam acara Komite Pertahanan “National Assembly” pada 19 Oktober bahwa mereka akan menggunakan helikopter Apache dari Divisi 2 pasukan imperialis agresor AS dalam latihan operasional gabungan.”
KCNA dilaporkan juga menulis,”Sementara itu pasukan darat AS dilaporkan semakin serius melakukan latihan untuk perang darat di dalam terowongan di bagian utara dan bersiap untuk perang jalanan serta melengkapi pasukan mereka dengan peralatan baru.”
Respon KCNA ini muncul setelah pesawat pengebom supersonic B-1B Lancer mempertontonkan kekuatannya pada acara pameran senjata ADEX Korea Selatan, yang ditutup pada Sabtu lalu.
Credit TEMPO.CO