Jakarta (CB) - Upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump
membangun jembatan dengan partainya sendiri seketika berantakan ketika
Rabu WIB ini seorang senator dari Partai Republik menyatakan akan mundur
dari Kongres, sedangkan seorang senator Republik lainnya menyerang
Trump telah merendahkan bangsanya sendiri.
Senator Jeff Flake menyerang Trump dalam pidato selama 17 menit dengan menyebut Trump sebagai "presiden yang sembrono", hanya lima menit setelah Trump bertemu dengan para senator Republik untuk meloloskan reformasi pajaknya.
Pengumuman mengejutkan Flake itu terjadi beberapa jam setelah koleganya dari Partai Republik, Senator Bob Corker dari Tennessee, melanjutkan perang kata-katanya melawan Trump dengan menyebut sang presiden sebagai pemimpin yang benar-benar pembohong yang telah merendahkan bangsanya sendiri.
Perkembangan terakhir di Capitol Hill itu semakin mempeparah ketegangan yang terjadi antara Trump dengan partainya sendiri di mana kelompok kemapanan Republik semakin tidak nyaman dengan gaya memerintah kasar dan agresif dari Presiden Trump.
Flake, tokoh konservatif dari garis kemapanan yang mengabdi di Senat sejak 2013 dan menjadi salah satu pengkritik paling vokal Trump, terang-terangan menunjukkan perasaan tidak sukanya kepada Trump sampai kemudian dia bersumpah untuk tidak akan mengikuti pemilu sela tahun depan guna keterpilihannya kembali pada Pemilu Sela tahun depan, demikian AFP.
Senator Jeff Flake menyerang Trump dalam pidato selama 17 menit dengan menyebut Trump sebagai "presiden yang sembrono", hanya lima menit setelah Trump bertemu dengan para senator Republik untuk meloloskan reformasi pajaknya.
Pengumuman mengejutkan Flake itu terjadi beberapa jam setelah koleganya dari Partai Republik, Senator Bob Corker dari Tennessee, melanjutkan perang kata-katanya melawan Trump dengan menyebut sang presiden sebagai pemimpin yang benar-benar pembohong yang telah merendahkan bangsanya sendiri.
Perkembangan terakhir di Capitol Hill itu semakin mempeparah ketegangan yang terjadi antara Trump dengan partainya sendiri di mana kelompok kemapanan Republik semakin tidak nyaman dengan gaya memerintah kasar dan agresif dari Presiden Trump.
Flake, tokoh konservatif dari garis kemapanan yang mengabdi di Senat sejak 2013 dan menjadi salah satu pengkritik paling vokal Trump, terang-terangan menunjukkan perasaan tidak sukanya kepada Trump sampai kemudian dia bersumpah untuk tidak akan mengikuti pemilu sela tahun depan guna keterpilihannya kembali pada Pemilu Sela tahun depan, demikian AFP.
Credit antaranews.com