Kurz (31 tahun) mengklaim kemenangannya merupakan hasil
akhir pemilihan sebagaimana yang diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri
Austria. Dilansir dari USA Today, Senin (16/10), People's Party tercatat unggul dalam sejumlah penghitungan suara.
People's Party tercatat memperoleh 31,4 persen suara,
menurut Menteri Dalam Negeri Wolfgang Sobotka. Perolehan ini naik
sebesar tujuh persen dibandingkan hasil pemilihan pada 2013.
Sementara itu, Freedom Party yang merupakan partai sayap
kanan berada di posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 27,4
persen. Partai tengah-kiri Social Democrats yang saat ini berkoalisi
dengan People's Party dalam pemerintahan di Austria mendapatkan 26,7
persen suara.
Dengan perolehan suara ini, ada kemungkinan koalisi
antara People's Party yang konservatif dengan partai sayap kanan. Kedua
partai ini memusatkan kampanye kepada isu imigrasi dan Islam.
Partai Social Democrats berkampanye dengan isu mengangkat isu
ketidaksetaraan sosial. Adapun kemenangan People's Party disebabkan
kekhawatiran tentang 90 ribu migran, yang mayoritas adalah Muslim Suriah
yang datang ke Austria sejak 2015."Sudah tugas saya mengubah negara ini. Saya akan membangun gaya baru di negara kita," kata Kurz dalam pidato kemenangannya pada Ahad malam (15/10).
Gelombang kekhawatiran terhadap kaum imigran didorong rasa prihatin warga terhadap budaya tradisional barat dan budaya Kristen yang telah mengakar di negara itu. Kurz dipastikan akan menjadi pemimpin termuda di Uni Eropa, bahkan mungkin di dunia. Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron (39) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang diyakini berusia 33 tahun menjadi tokoh pemimpin yang berusia muda.
Credit REPUBLIKA.CO.ID