Jakarta (CB) - Beberapa hari setelah uji coba senjata
nuklinya yang terbesar, Korea Utara mengancam akan mengirimkan "paket
hadiah lebih banyak lagi" kepada Amerika Serikat.
Han Tae-song, duta besar Korea Utara untuk PBB di Jenewa, menyampaikan pidato pada Konferensi Perlucutan Senjata yang disponsori PBB, Selasa waktu AS, setelah negaranya melakukan uji coba nuklirnya yang keenam.
"Dengan bangga saya katakan bahwa dua hari lalu pada 3 September, DPRK (Korea Utara) berhasil melakukan uji coba bom hidrogen untuk roket balistik antarbenua di bawah rencana membangun kekuatan nuklir yang efektif," kata Han dalam forum Jenewa.
"Langkah-langkah membela diri belakangan ini dari negara saya, DPRK, adalah paket hadiah yang dialamatkan hanya kepada AS," kata Han.
"AS akan menerima paket hadiah lebih banyak lagi dari negara saya sepanjang negeri ini mengandalkan provokasi sembrononya dan upaya yang sia-sia dalam menekan DPRK," sambung dia tanpa mengelaborasi lebih jauh.
Menurut dia, langkah militer yang ditempuh Korea Utara adalah sebagai hak membela diri dari ancaman nuklir AS dan kebijakan bermusuhannya yang ingin mengisolasi Korea Utara.
"Tekanan atau sanksi tidak akan mempan kepada negara saya. DPRK dalam keadaan apa pun tidak akan pernah menempatkan deterensi nuklirnya di meja negosiasi," tutup Han dalam laman Aljazeera.
Han Tae-song, duta besar Korea Utara untuk PBB di Jenewa, menyampaikan pidato pada Konferensi Perlucutan Senjata yang disponsori PBB, Selasa waktu AS, setelah negaranya melakukan uji coba nuklirnya yang keenam.
"Dengan bangga saya katakan bahwa dua hari lalu pada 3 September, DPRK (Korea Utara) berhasil melakukan uji coba bom hidrogen untuk roket balistik antarbenua di bawah rencana membangun kekuatan nuklir yang efektif," kata Han dalam forum Jenewa.
"Langkah-langkah membela diri belakangan ini dari negara saya, DPRK, adalah paket hadiah yang dialamatkan hanya kepada AS," kata Han.
"AS akan menerima paket hadiah lebih banyak lagi dari negara saya sepanjang negeri ini mengandalkan provokasi sembrononya dan upaya yang sia-sia dalam menekan DPRK," sambung dia tanpa mengelaborasi lebih jauh.
Menurut dia, langkah militer yang ditempuh Korea Utara adalah sebagai hak membela diri dari ancaman nuklir AS dan kebijakan bermusuhannya yang ingin mengisolasi Korea Utara.
"Tekanan atau sanksi tidak akan mempan kepada negara saya. DPRK dalam keadaan apa pun tidak akan pernah menempatkan deterensi nuklirnya di meja negosiasi," tutup Han dalam laman Aljazeera.
Credit antaranews.com