Senin, 16 Maret 2015

61 Putra Asli Papua Dilantik Menjadi Bintara TNI AD


Ilustrasi. (ist)
Sentani, CB - Sebanyak 61 putra asli Papua dari 146 siswa yang mengikuti pendidikan pertama bintara (Dikmaba) TNI AD Tahap I TA 2014 di Rindam XVII/Cenderawasih, Sabtu (14/3), dilantik menjadi bintara muda dengan pangkat sersan dua.
 
Upacara penutupan Dikmaba dan pelantikan sersan dua itu dipimpin Pangdam XVII/Cenderawasih Fransen G Siahaan dilapangan Pancasila dan diwarnai aksi bongkar pasang senjata api dan bela diri militer oleh peserta.
 
Kepada wartawan, Pangdam mengemukakan bahwa dari 146 mantan siswa Dimakba itu, 61 orang diantaranya merupakan putra asli Papua dan telah memiliki pangkat sersan dua.
 
"Jadi sekarang kita menerima Dikmaba 146 orang, biasanya yang dulu-dulu menerima putra Papua hanya 10 atau 12 orang, tetapi tahun ini, saya meminta petunjuk dari KASAD bahwa saya akan meningkatkan kuantitas, jumlah penerimaan putra asli Papua," katanya.
 
Ia menerangkan bahwa tiap penerimaan calon bintara TNI AD biasanya putra asli Papua yang lulus tes itu hanya 10 hingga 12 orang, dan rata-rata diantara mereka yang tes gugur di mental idiologi.
 
Sehingga membuat dirinya harus mengambil sebuah kebijakan sebagai bentuk perhatian, keberpihakan dan pemberdayaan putra-putra asli Papua untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
 
"Saya laporkan kepada Bapak KASAD kalau hanya mental ideologinya tidak lulus, kita akan bina dan ajarkan. Itulah tujuannya pendidikan di Rindam Cednderawasih, yaitu membentuk mental ideologi bagi seorang TNI AD dan akhirnya yang jumlah yang tadinya hanya 12 yang lulus, saya bisa meningkatkan menjadi 61 putra asli Papua," katanya.
 
Dia kemukakan strategi yang digunakannya untuk merekrut dan memberikan kesempatan kepada putra asli Papua menjadi prajurit TNI AD itu adalah bagian dari memberdayakan dengan harapan, nantinya mereka akan kembali ke daerah asalnya dengan menjadi Babinsa.
 
"Mereka ini putra asli Papua, akan saya kembalikan kepada daerahnya untuk membina di daerahnya sebagai Babinsa, sebagai Tamtama yang lainnya sehingga persoalan-persoalan yang ada di daerah perbatasan dan pedalaman, mereka-merekalah yang akan mengatasi persoalan yang ada," katanya.
 
Ia menambahkan, pendidikan lima bulan bagi 146 mantan siswa Dikmaba itu bukan saja sampai disitu tetapi akan dilanjutkan dengan sejumlah pendidikan kejuruan atau kecabangan sesuai dengan minat dan bakat yang ada.
 
"Mereka akan lanjutkan pendidikan di alteleri, infrantri, zeni atau ditempatkan di Kostrad atau pasukan elit TNI AD lainnya," kata Pangdam Fransen G Siahaan.
 
Sersan Dua Melkias Giay, putra asli Papua asal Paniai yang baru dilantik ketika ditemui usai acara pelantikan itu sedang menangis terharu memeluk ibunya dan saudara-saudarinya yang hadiri hari bahagia itu.
 
"Saya lulusan SMA YPK Tabernakel Nabire, ikut tes di Jayapura. Menjadi tentara adalah cita-cita saya sejak kecil," katanya ketika tanya alasannya menjadi prajurit TNI AD.
 
Pria kelahiran Manokwari 24 Mei 1994 itu mengaku untuk mengejar cita-citanya itu, Ia rela meninggalkan ibu dan saudaranya di kampung halaman.
 
"Banyak kisah sedih yang saya hadapi saat tes. Diantaranya tidak ada ongkos angkutan umum saat di Jayapura, mau foto copy ijazah uang kurang, hanya harapkan mama saya kirim uang selain diberi oleh keluarga," katanya dan menambahkan sebagai prajurit dan anaknegara siap ditempatkan dimana saja.
 
Sementara itu, Ibunya, Alosia Douw mengaku bangga bahwa anaknya bisa menjadi tentara seperti yang dicita-citakan sebelumnya.
 
"Saya bangga sekali, saya jual buah pinang, hanya untuk siapkan anak saya punya ongkos taxi dan uang jajan dan keperluan lainnya," katanya sambil menangis terharu melihat anaknya sudah menjadi prajurit TNI AD.
 
Douw mengaku Melkias Giay merupakan anak bungsu dari dua saudara dan menjadi tumpuan keluarga.
 
"Suami saya, almarhum David Giay sudah meninggal sejak 2000, dan Melkias adalah harapan saya selain saudari perempuannya," katanya.
 
Upacara penutupan dan pelantikan itu dihadiri oleh orang tua bintara muda yang dilantik dan para tamu undangan seperti Danlanud Jayapura, Danlanal Jayapura, Irwasda Polda Papua, Bupati Kabupaten Jayapura, pengurus Persit Kartika Chandra Kirana, para asisten dan kabalag lingkungan Kodam Cenderawasih.
 
Berdasarkan keterangan dari Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Dikmaba TNI AD tahap pertama TA 2014 itu diikuti oleh 149 peserta, dengan lama pendidikan lima bulan.
 
Namun yang dilantik hanya 146 orang, karena tiga diantaranya dinyatakan tidak lulus dengan alasan dua orang meninggalkan tempat pendidikan tanpa izin dan satu orang lagi sakit.



Credit  Harianterbit.com