Jumat, 27 Maret 2015

Pusat Riset Teknologi Pengolahan Pangan Terbesar se-Asia Tenggara Dibangun di Tangerang


 
Dimas Jarot Bayu/Kompas.comBeberapa peralatan manufaktur yang dihadirkan pada Pusat Aplikasi Bühler Indonesia, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Kamis (26/3/2015)

TANGERANG, CBSebuah pusat aplikasi berbasis teknologi untuk pengolahan industri pangan telah resmi dihadirkan di Indonesia, tepatnya di wilayah Alam Sutera, Tangerang, Banten.

Perusahaan penyedia solusi dan teknologi pengolahan industri, PT Bühler Indonesia membangun properti berskala laboratorium ini sebagai fasilitas riset aplikasi teknologi pertama di Asia Tenggara.
 
Managing Director PT Bühler Indonesia, Tomas Soleman menyampaikan pusat aplikasi bernama Pusat Aplikasi Bühler Indonesia ini ditujukan untuk menemukan solusi baru, memperkuat dan memperluas basis pengetahuan, serta memperdalam keahlian pengusaha industri pangan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang akan produksi berkelanjutan.
 
"Industri pangan Indonesia memiliki posisi yang strategis dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara. Pendirian pusat aplikasi ini merupakan komitmen jangka panjang kami untuk menghadirkan teknologi dan solusi terbaru yang akan membantu Indonesia mengatasi tantangan dan mengembangkan teknologi untuk pembangunan industri yang berkelanjutan," ujar Tomas ketika konferensi pers pada peresmian Pusat Aplikasi Bühler Indonesia di Alam Sutera, Tangerang, Kamis (26/3/2015).
 
Dalam Pusat Aplikasi Bühler Indonesia, lanjut Tomas, terdapat fasilitas uji coba untuk industri bahan pangan, seperti kakao, coklat, kopi, serta teknologi sortir warna danbakery test center. Fasilitas tersebut ditujukan untuk mendukung pelanggan dalam melakukan uji coba mesin, analisa, sekaligus mengoptimalkan proses dan produk yang ada.
 
"Teknologi pada Pusat Aplikasi Bühler Indonesia ini akan disesuaikan dengan para pelanggan. Hal ini memungkinkan mereka dapat mengembangkan produk baru yang inovatif dengan bantuan tenaga ahli Bühler. Selain itu, tenaga ahli juga dapat memberikan transfer ilmu dan keterampilan yang diperlukan sehingga memberikan solusi sesuai kebutuhan pelanggan," papar Tomas.
 
Tomas mengungkapkan, properti riset uji coba tersebut memiliki nilai investasi sebesar 1 juta dollar AS. Ada pun investasi paling besar dilakukan lewat pengadaan berbagai peralatan manufaktur. 
 
"Kami rasa ini waktu yang tepat untuk meningkatkan investasi kami di Indonesia. Pusat aplikasi berteknologi canggih pertama di Asia Tenggara ini merupakan investasi strategis kami dengan membawa kapabilitas Bühler agar lebih dekat dengan pasar," tandas Tomas.


Credit  KOMPAS.com