Jumat, 27 Maret 2015

Lee Kuan Yew Pernah Tolak Suap 3,3 Juta Dollar AS dari CIA


 
AP PHOTO / WONG MAYE-E Warga Singapura membawa bunga dan berkumpul di depan pintu masuk Istana presidential palace untuk mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, Senin (23/3/2015). Lee Kuan Yew yang merupakan perdana menteri pertama Singapura ini meninggal dunia di usia 91 tahun karena sakit.

SINGAPURA, CB — Bapak Bangsa Singapura, Lee Kuan Yew (LKY), terkenal reputasinya dalam menjadikan negara kota itu sebagai salah satu negeri bebas korupsi di dunia.

Lee sendiri membuktikan bahwa dirinya memang sosok yang layak menjadi contoh terkait integritas. Lee pernah menolak uang suap dari Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) pada tahun 1960. Ketika itu ia membongkar operasi intelijen Amerika yang curiga akan kedekatan Partai Aksi Rakyat (PAP) yang dipimpin Lee dengan simpatisan komunis di tengah hangatnya isu perang dingin.

CIA yang panik karena ketahuan telah menyusup ke internal intelijen Singapura mencoba membungkam Lee dengan uang suap bernilai 3,3 juta dollar AS (jika disesuaikan dengan inflasi, saat ini uang itu akan bernilai 26 juta dollar atau sekitar Rp 340 miliar).

Perdana menteri pertama Singapura tersebut menolak mentah-mentah uang Amerika itu. Yang terjadi kemudian, dibanding memperkaya dirinya, Lee berhasil “menyandera” AS untuk mengucurkan bantuan ekonomi bernilai 3,5 juta dollar AS ke Singapura yang dikucurkan tahun 1963. Bantuan tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kondisi ekonomi Singapura yang ketika itu masih bagian dari Federasi Malaysia.

Menteri Luar Negeri Amerika saat itu, Dean Rusk, kemudian menuliskan surat permohonan maaf kepada Lee atas insiden memalukan tersebut.

Lucunya, ketika Lee, yang meninggal pada usia 91 tahun pada Senin (23/3/2015) lalu, mengangkat kembali isu penyuapan tersebut beberapa tahun kemudian, CIA membantah keras cerita itu.

Berang telah dicoba untuk disuap seperti diktator negara dunia ketiga dan disebut pembohong, Lee kemudian mengeluarkan pernyataan terkenal, “Amerika sebaiknya lebih mempelajari karakter manusia (Lee) yang sedang mereka hadapi di Singapura dan tidak menyebar lebih banyak fitnah. Mereka tidak sedang berbisnis dengan Ngo Dinh Diem atau Syngman Rhee (diktator boneka di Vietnam dan Korea). Jangan coba-coba menjual dan membeli pemerintahan (Singapura) ini.”

Lee kemudian merilis bukti surat dari CIA dan mengancam akan merilis video rekaman. Akhirnya CIA mengakui dan meminta maaf atas insiden tersebut.



Credit  KOMPAS.com