Senin, 30 Maret 2015

Mengenal Meningitis, Penyakit yang Diduga Diderita Olga


Mengenal Meningitis, Penyakit yang Diduga Diderita Olga  
Meningitis adalah penyakit yang menyerang membran otak (pixologicstudio/Thinkstock)
 
 
Jakarta, CB -- Kepergian komedian Olga Syahputra meninggalkan duka bagi semua sahabat, kerabat dan fans-fansnya. Tak ada yang menyangka Olga akan pergi, terutama setelah kondisinya dikabarkan membaik.

Sebelum meninggal, Olga memang sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit. Terakhir, ia dirawat di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura. Olga didiagnosis menderita meningitis.

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang. Kesatuan kedua bagian ini disebabkan oleh meningen. Tak jarang penyakit ini bisa menyebabkan kematian karena peradangan di otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala meningitis

Sama seperti jenis penyakit lainnya, meningitis juga menimbulkan berbagai gejala penyakit. Namun, penyakit ini seringkali memiliki gejala yang sama dengan penyakit lainnya. Gejala meningitis memiliki kemiripan dengan gejala sakit flu.

Gejala-gejala awal penyakit ini ditandai dengan sakit kepala yang hebat. Namun serangan sakit kepala ini berbeda dengan sakit kepala pada umumnya.  Dalam kasus penyakit yang diderita Olga, komedian ini memang sering terserang sakit kepala yang hebat. Dalam tayangan televisi yang mengabarkan berita sakitnya Olga beberapa waktu lalu, komedian ini bahkan sampai menangis saat tak sanggup menahan sakit di kepalanya.

Selain itu, penyakit ini juga menyebabkan leher kaku dan disertai demam, ketidaksadaran, kepekaan terhadap cahaya (fotofobi), kepekaan terhadap suara keras (fonofobia). Penderita penyakit ini juga sering mengalami kebingungan serta muntah-muntah.

Penyebab

Peradangan ini bisa disebabkan oleh berbagai patogen (penyebab penyakit) di antaranya, virus, bakteri, mikroorganisme lainnya. Namun penyebab meningitis yang paling umum adalah bakteri. Bakteri ini menginfeksi ketika mereka sudah masuk ke dalam peredaran darah dan bermigrasi ke otak dan saraf spinal.

Dalam beberapa kasus, bakteri penyebab meningitis ini juga menginfeksi langsung ke bagian meninges. Masuknya bakteri ini disebabkan oleh adanya infeksi sinus atau infeksi telinga, fraktur di tengkorak, atau operasi.

Ada beberapa bakteri yang jadi biang keladi dari penyakit ini. Antara lain Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Listeria monocytogenes. Sedangkan virus yang bertanggung jawab untuk atas serangan penyakit ini adalah enterovirus, virus herpes simpleks tipe 2, virus Varicella zoster, paromiksovirus, dan HIV.

Penyakit ini bisa dicegah dengan berbagai cara, misalnya vaksinasi, antibiotik dan juga perubahan gaya hidup.

Risiko infeksi bisa diturunkan dengan cara mengubah perilaku yang bisa menularkan, atau kontak fisik. Meningitis bakteri dan virus akan menular melalui pernapasan selama kontak fisik, misalnya ciuman, bersin atau batuk. Hanya saja, penyebaran penyakitnya tidak seperti flu. Meningitis karena bakteri dan virus tak menular hanya karena menghirup udara yang sama dengan penderita.

Peningkatan risiko

Dikutip dari berbagai sumber, risiko meningitis bisa meningkat karena beberapa hal. Beberapa di antaranya adalah karena melewatkan vaksinasi dan usia. Meningitis karena bakteri biasanya menginfeksi orang yang berusia di bawah 20 tahun. Terutama mereka yang hidup dalam kelompok, misalnya di asrama, pendidikan militer dan lainnya.

Perempuan yang hamil juga berisiko lebih tinggi terserang meningitis. Ketika sang ibu terserang meningitis, anak yang dilahirkan pun berisiko untuk terserang penyakit yang sama. Kemungkinan lain yang meningkatkan risiko serangan meningitis adalah karena penurunan imun tubuh.

Biasanya penurunan imunitas tubuh ini disebabkan karena penggunaan obat immunosuppressant, alkohol. Penderita HIV dan diabetes juga berisiko lebih tinggi terserang meningitis.

Credit  CNN Indonesia