Senin, 30 Maret 2015

Cangkok Jantung Dengan Jantung Tidak Berdenyut


Cangkok Jantung Dengan Jantung Tidak Berdenyut  
Ilustrasi jantung dan pembuluh darah. (Eraxion/GettyImages)
 
Jakarta, CB -- Ahli bedah di Cambridgeshire, Inggris melakukan transplantasi jantung pertama di Eropa menggunakan jantung yang sudah tidak berdetak.

Biasanya, tranplantasi jantung dilakukan dengan menggunakan donor yang batang otaknya mati tetapi jantungnya masih berdetak.

Namun, para ahli di Rumah Sakit Papworth mampu menghidupkan kembali jantung seorang donor yang secara klinis telah mati. Mereka menguji bahwa jantung tersebut masih berfungsi dengan baik dan dicangkokkan ke pasien.

Diharapkan, teknik ini dapat memperluas kolam donor untuk tranplantasi jantung sekitar 25 persen sehingga dapat menyelamatkan banyak nyawa, seperti dilansir dari laman Independent.

Huseyin Ulucan (60) dari London menderita serangan jantung pada 2008. Dia adalah pasien yang menerima cangkok jantung dari jantung tidak berdetak. Dalam pengakuannya dia bilang, dia merasa lebih kuat setiap hari setelah operasi.

Ginjal, paru-paru, dan hati dari donor yang jantungnya sudah tidak berdetak pernah dilakukan sebelumnya. Namun, untuk cangkok jantung tidak pernah dilakukan karena khawatir adanya kerusakan dalam proses.

Prosedur baru yang dilakukan yakni memulihkan suplai darah ke jantung lima menit setelah kematian. Setelah menghidupkan jantung kembali, ahli bedah memastikan organ tersebut berfungsi dengan baik  sebelum mengeluarkannya dan mentransfer ke mesin 'jantung di dalam kotak'.

Mesin tersebut membuat organ jantung tetap terpelihara dan siap dicangkok.

Tahun lalu, sudah ada sekitar 171 transplantasi jantung di Inggris. Namun, pasokan organ donor melampaui permintaan, banyak pasien pada akhirnya harus menunggu pencangkokkan jantung.

Ahli bedah di Australia adalah yang pertama melakukan transplantasi jantung 'mati' ini pada tahun lalu.


Credit  CNN Indonesia