Jumat, 27 Maret 2015

Penyidik: Kopilot Germanwings Sengaja Tabrakkan Pesawat


Penyidik: Kopilot Germanwings Sengaja Tabrakkan Pesawat  
Berdasarkan penyelidikan rekaman percakapan kokpit dari kotak hitam, penyidik menemukan bahwa co-pilot sengaja menabrakkan pesawat ke lereng gunung Alpen. (Reuters TV/Pool)
 
 
Marseille, CB -- Tim penyidik mengungkapkan temuan yang menunjukkan bahwa kopilot pesawat Germanwings sengaja menabrakkan pesawat itu ke lereng gunung Alpen, menewaskan 150 orang di dalamnya.

Diberitakan Reuters, Kamis (26/3) kopilot bernama Andreas Lubitz, 28, yang berkewarganeraan Jerman itu menurut tim penyidik di Marseille sengaja mengunci kapten pilot di luar kokpit dan menjatuhkan pesawat sehingga menabrak gunung.

Hal ini diketahui berdasarkan pemeriksaan rekaman percakapan selama 30 menit dari kotak hitam Airbus A320 itu.

Selama 20 menit pertama, rekaman menunjukkan percakapan biasa antara pilot dan kopilot. Lalu Lubitz mengambil alih kemudi karena pilot harus ke kamar kecil. Lubitz lantas mengunci kokpit sehingga pilot tidak bisa masuk.

"Pilot di luar mengetuk pintu perlahan dan tidak ada jawaban. Kemudian dia mengetuk lebih keras dan tetap tidak ada jawaban. Kau bisa mendengar dia mencoba mendobrak pintu itu," kata Robin

Penyidik mengatakan, saat itu Lubitz menekan tombol pada sistem kemudi sehingga pesawat menukik turun. Menurut penyidik, tindakan ini dilakukannya dengan "sengaja".

"Tujuannya adalah untuk menghancurkan pesawat," kata penyidik publik Marseille, Brice Robin.

Sepuluh menit terakhir dari rekaman kotak hitam, terdengar pilot menggedor pintu kokpit untuk bisa masuk. Tidak ada kalimat apapun dari kopilot di akhir rekaman, hanya desahan nafasnya yang tenang.

Menara pengawas di Marseille juga tidak mendapatkan respon darurat apapun dari pesawat itu. Menara sempat meminta kode darurat pada pesawat dan memerintahkan aktivasi transponder untuk pendaratan darurat, tapi tetap tidak ada respon.

"Alarm mati menandakan pesawat mendekati darat, dan kami mendengar suara keras seperti seseorang mencoba memaksa masuk pintu. Sesaat sebelum tabrakan, kami mendengar suara gesekan dengan batu. Tidak ada sinyal bahaya, tidak 'mayday, mayday mayday' yang diterima menara," kata Robin.

Pesawat diketahui jatuh selama delapan menit sebelum akhirnya menabrak Alpen. Penyidik belum berani menyimpulkan apakah ini adalah tindakan bunuh diri atau terorisme.

Sementara itu, tim penyelamat masih sulit mengevakuasi jenazah 150 penumpang dan kru pesawat yang terserak hingga ratusan meter. Selain cuaca buruk, lereng yang curam serta tempat yang sulit dijangkau menyulitkan proses evakuasi.


Credit  CNN Indonesia


 

Kopilot Germanwings Menangis Sesaat Sebelum Pesawat Hancur


Kopilot Germanwings Menangis Sesaat Sebelum Pesawat Hancur  
Berdasarkan penyelidikan rekaman percakapan kokpit dari kotak hitam, penyidik menemukan bahwa co-pilot sengaja menabrakkan pesawat ke lereng gunung Alpen. (Ilustrasi/Pixabay)
 
Marseille, CB -- Kopilot Germanwings terdengar sangat tenang sebelum pesawat yang dikemudikannya menabrak lereng pegunungan Alpen, menewaskan 150 orang di dalamnya.

Hal ini diketahui dari rekaman percakapan kokpit selama 30 menit dari kotak hitam Airbus A320 itu. Penyidik pada Kamis (26/3) mengatakan bahwa kopilot bernama Andreas Lubitz, 28, itu mengunci kapten pilot di luar kokpit sebelum menekan tombol agar pesawat menukik.


Selama 20 menit pertama, rekaman menunjukkan percakapan biasa antara pilot dan kopilot. Lalu Lubitz mengambil alih kemudi karena pilot harus ke kamar kecil. Lubitz lantas mengunci kokpit sehingga pilot tidak bisa masuk.

Sepuluh menit terakhir dari rekaman kotak hitam, terdengar pilot menggedor pintu kokpit untuk bisa masuk. Tidak ada kalimat apapun dari kopilot di akhir rekaman, hanya desahan nafasnya yang tenang, menandakan dia masih sadar hingga akhir.

"Kami tidak mendengar adanya kepanikan (di dalam kokpit) karena dia bernafas sangat normal," ujar penyidik publik Marseille, Brice Robin, dikutip The Guardian.

Namun dalam menit-menit terakhir sekilas terdengar tangisan kopilot asal Jerman itu, sebelum akhirnya tenggelam oleh suara ledakan. Pesawat itu hancur berkeping-keping, menabrak lereng pegunungan Alpen.

"Kami bisa mendengar tangisan beberapa menit sebelum pesawat menabrak. Kematiannya pasti sangat cepat," kata Robin lagi.

Pesawat Airbus yang dioperasikan maskapai Germanwings milik Lufthansa itu jatuh di selatan Perancis pada Selasa (24/3).

Tim penyelamat masih sulit mengevakuasi jenazah 150 penumpang dan kru pesawat yang terserak hingga ratusan meter. Selain cuaca buruk, lereng yang curam serta tempat yang sulit dijangkau menyulitkan proses evakuasi.


Credit  CNN Indonesia