Jumat, 27 Maret 2015

Delapan Menit Penukikan Tajam Germanwings Menuju Maut


Delapan Menit Penukikan Tajam Germanwings Menuju Maut  
Berdasarkan penyelidikan rekaman percakapan kokpit dari kotak hitam, penyidik menemukan bahwa kopilot sengaja menabrakkan pesawat ke lereng gunung Alpen. (Dok. Reuters TV)
 
Jakarta, CB -- Terdengar suara teriakan. Tak lama, terdengar pula suara badan pesawat menabrak kaki gunung. Lalu, suara pun padam. Tak terdengar apa-apa lagi selain keheningan yang mencekam.

Inilah menit-menit terakhir pesawat Germanwings tipe Airbus A320, sebelum pecah berkeping-keping karena menghantam lereng Gunung Alpen, Perancis, Selasa (24/3). Penggambaran ini diungkapkan dari rekaman suara yang terdapat dalam salah satu kotak hitam pesawat nahas tersebut.

Dilansir dari CNN, hingga saat ini hanya rekaman suara tersebut yang dapat menggambarkan penumpang pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 9525 ketika maut menjemput mereka.

Di luar itu, hanya spekulasi yang beredar soal apa yang dirasakan 144 penumpang, dua pilot dan empat awak ketika pesawat mereka akan manghantam Gunung Alpen.

Masih banyak tanda tanya yang beredar soal kecelakaan pesawat tujuan Barcelona-Dusseldorf ini.

Semuanya terlihat biasa saja ketika penumpang dari 18 negara menaiki pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 9525 ini. Penumpang datang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk siswa sekolah, pengusaha, penyanyi opera, serta orang tua dan anaknya yang baru saja selesai berlibur.

Menurut informasi dari Lufthansa, sebelum lepas landas penerbangan sempat tertunda selama 26 menit karena menara pengawas belum menyetujui mesin pesawat dihidupkan. Penundaan semacam ini kerap terjadi, dan bukan merupakan masalah bagi penumpang yang sering terbang.


Pesawat akhirnya lepas landas dan menuju timur laut pada 10:01 waktu setempat dari bandara El Prat, Barcelona, Spanyol. Pesawat direncanakan akan menempuh perjalanan sekitar 726 mil, atau sekitar 1.168 km menuju tujuan Dusseldorf, Jerman.

Di udara, pesawat terbang konstan di ketinggian 38 ribu kaki selama beberapa saat. Di ketinggian ini, penumpang dapat leluasa bergerak maupun berpergian ke toilet.

Namun, sebuah tindakan yang tampaknya tidak berbahaya mengubah segalanya. Kapten pilot pesawat pergi ke toilet, meninggalkan kopilot Andreas Lubitz sendiri di dalam kokpit.

Ada kemungkinan bahwa penumpang melihat kapten di kabin, ketika akan menuju ke kamar kecil. Mereka kemungkinan juga dapat melihat bahwa pesawat tersebut mulai bergerak turun menuju Gunung Alpen setelah terbang selama 30 menit.

Situasi di kokpit

Penumpang mungkin tak akan menyangka bahwa kopilot Lubitz kemudian sengaja mengunci pintu kokpit sehingga kapten pilot tak dapat masuk.

Penumpang juga tidak akan memperkirakan jika kopilot Lubitz akan sengaja menabrakkan pesawat ke lereng gunung Alpen. Penyidik publik Marseille, Brice Robin mengungkapkan bahwa kopilot Lubitz "mengatur program autopilot pesawat" dari ketinggian 38 ribu kaki menuju 100 kaki.

Kejadian ini diperkirakan berlangsung sekitar pukul 10:45 pagi. Pesawat diperkirakan tersentak jatuh ke bawah menuju tanah.

"Pilot di luar mengetuk pintu perlahan dan tidak ada jawaban. Kemudian dia mengetuk lebih keras dan tetap tidak ada jawaban. Kau bisa mendengar dia mencoba mendobrak pintu itu," kata Robin

"Tujuannya adalah untuk menghancurkan pesawat," kata Robin.

Sepuluh menit terakhir dari rekaman kotak hitam, terdengar pilot menggedor pintu kokpit untuk bisa masuk. Tidak ada kalimat apapun dari kopilot di akhir rekaman, hanya desahan nafasnya yang tenang.

Menara pengawas di Marseille juga tidak mendapatkan respon darurat apapun dari pesawat itu. Menara sempat meminta kode darurat pada pesawat dan memerintahkan aktivasi transponder untuk pendaratan darurat, tapi tetap tidak ada respon.

"Alarm mati menandakan pesawat mendekati darat, dan kami mendengar suara keras seperti seseorang mencoba memaksa masuk pintu. Sesaat sebelum tabrakan, kami mendengar suara gesekan dengan batu. Tidak ada sinyal bahaya, tidak 'mayday, mayday mayday' yang diterima menara," kata Robin.

Pesawat diketahui jatuh selama delapan menit sebelum akhirnya menabrak Alpen. Penyidik belum berani menyimpulkan apakah ini adalah tindakan bunuh diri atau terorisme.

Sementara itu, tim penyelamat masih sulit mengevakuasi jenazah 150 penumpang dan kru pesawat yang terserak hingga ratusan meter. Selain cuaca buruk, lereng yang curam serta tempat yang sulit dijangkau menyulitkan proses evakuasi.


Credit  CNN Indonesia