ANKARA
- Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu meminta negara-negara
mayoritas Islam untuk bersuara keras menentang kebijakan yang diambil
Israel terhadap Palestina. Dia menyebut, saat ini ada beberapa negara
Islam yang tidak berpihak pada Palestina.
"Mereka yang menahan diri untuk tidak bersuara terhadap Israel tidak dapat membela Yerusalem," kata Cavusoglu dalam sebuah pernyataan di depan pendukungnya di kota Hatay, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (5/3).
"Kami melihat bahwa negara-negara Muslim yang takut akan Amerika Serikat (AS) dan Israel mulai goyah. Bahkan ada beberapa negara yang menekan Palestina untuk tidak terlalu banyak bersuara. Apakah ini yang membela Yerusalem?" tanya Cavusoglu.
"Mereka yang menahan diri untuk tidak bersuara terhadap Israel tidak dapat membela Yerusalem," kata Cavusoglu dalam sebuah pernyataan di depan pendukungnya di kota Hatay, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (5/3).
"Kami melihat bahwa negara-negara Muslim yang takut akan Amerika Serikat (AS) dan Israel mulai goyah. Bahkan ada beberapa negara yang menekan Palestina untuk tidak terlalu banyak bersuara. Apakah ini yang membela Yerusalem?" tanya Cavusoglu.
Cavusoglu
juga mengatakan bahwa negara-negara yang sama bertindak "pengecut"
ketika memberikan suara menentang AS dan Israel pada berbagai pertemuan
puncak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan pertemuan Majelis Umum PBB
dalam dua tahun terakhir.
Dia kemudian mengatakan bahwa Turki sedang berjuang melawan banyak ancaman termasuk terorisme, menambahkan bahwa stabilitas dan perdamaian di Suriah penting bagi kota-kota perbatasan Turki seperti Hatay.
Dia kemudian mengatakan bahwa Turki sedang berjuang melawan banyak ancaman termasuk terorisme, menambahkan bahwa stabilitas dan perdamaian di Suriah penting bagi kota-kota perbatasan Turki seperti Hatay.
Credit sindonews.com