Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan
dukacita dan simpati sehubungan dengan penembakan di Utrecht, Belanda,
yang terjadi Senin (18/3).
Ungkapan dukacita tersebut disampaikan Menlu Retno dalam pembicaraan dengan Menlu Belanda Stef Blok.
Melalui cuitan yang diunggahnya pada Senin malam, Menlu Retno menyampaikan kecaman Indonesia terhadap aksi kekerasan tersebut dan keyakinan bahwa pelaku akan segera ditangkap dan diadili.
"Mari kita semua mempersatukan upaya untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, menghormati, dan membawa kedamaian bagi umat manusia," demikian cuitan Menlu Retno.
Ungkapan dukacita tersebut disampaikan Menlu Retno dalam pembicaraan dengan Menlu Belanda Stef Blok.
Melalui cuitan yang diunggahnya pada Senin malam, Menlu Retno menyampaikan kecaman Indonesia terhadap aksi kekerasan tersebut dan keyakinan bahwa pelaku akan segera ditangkap dan diadili.
"Mari kita semua mempersatukan upaya untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, menghormati, dan membawa kedamaian bagi umat manusia," demikian cuitan Menlu Retno.
Polisi Belanda telah menangkap seorang pria yang dicurigai
menembak mati tiga orang dan melukai lima orang lainnya di sebuah trem
di Kota Utrecht. Peristiwa itu diduga terkait perselisihan keluarga
Gökmen Tanis (37), seorang pria berkewarganegaraan ganda Belanda-Turki, ditangkap di sebuah jalan di utara kota beberapa jam setelah penembakan yang terjadi pada pukul 10.45 waktu setempat di persimpangan 24 Oktoberplein.
Awalnya pihak berwenang mengatakan serangan ini mungkin terkait terorisme, demikian dilaporkan The Guardian.
Akibat insiden ini, otoritas Belanda mengimbau warga Utrecht untuk tinggal di rumah, siswa dicegah meninggalkan sekolah dan kampus, dan banyak toko di kota itu tutup.
Seorang juru bicara kantor kejaksaan Belanda mengatakan para penyelidik masih mempertimbangkan kemungkinan motif teror tetapi alasan lain juga tidak dikesampingkan.
Gökmen Tanis (37), seorang pria berkewarganegaraan ganda Belanda-Turki, ditangkap di sebuah jalan di utara kota beberapa jam setelah penembakan yang terjadi pada pukul 10.45 waktu setempat di persimpangan 24 Oktoberplein.
Awalnya pihak berwenang mengatakan serangan ini mungkin terkait terorisme, demikian dilaporkan The Guardian.
Akibat insiden ini, otoritas Belanda mengimbau warga Utrecht untuk tinggal di rumah, siswa dicegah meninggalkan sekolah dan kampus, dan banyak toko di kota itu tutup.
Seorang juru bicara kantor kejaksaan Belanda mengatakan para penyelidik masih mempertimbangkan kemungkinan motif teror tetapi alasan lain juga tidak dikesampingkan.
Credit antaranews.com