Ilustrasi Pentagon. (Reuters/Yuri Gripas)
Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat,
Patrick Shanahan, memberikan izin penggunaan dana US$1 miliar atau
setara Rp14,1 triliun dari kementeriannya untuk membangun tembok di
sepanjang perbatasan dengan Meksiko, sesuai permintaan Presiden Donald Trump.
"[Shanahan] mengizinkan komandan Korps Insinyur Tentara AS untuk memulai perencanaan dan pengerjaan US$1 miliar untuk mendukung Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Patroli Perbatasan," demikian pernyataan Kemhan AS yang dikutip AFP.
"[Shanahan] mengizinkan komandan Korps Insinyur Tentara AS untuk memulai perencanaan dan pengerjaan US$1 miliar untuk mendukung Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Patroli Perbatasan," demikian pernyataan Kemhan AS yang dikutip AFP.
Shanahan kemudian menjelaskan bahwa langkah ini diambil sejalan dengan undang-undang yang memberikan kewenangan bagi Kemhan untuk membangun jalan, mendirikan pagar, dan memasang lampu demi menutup koridor penyelundupan narkoba.
Pernyataan ini dirilis beberapa jam sebelum Shanahan menghadap Kongres untuk menyerahkan dan menjelaskan draf anggaran tahunan kementeriannya.
Keputusan ini juga dapat diambil setelah Trump mendeklarasikan situasi darurat nasional di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
Trump
mendeklarasikan darurat nasional karena ia kecewa melihat draf
kesepakatan anggaran antara dua kubu di Kongres untuk membiayai tembok
perbatasan ini.
Draf itu hanya menyediakan US$1,375 miliar untuk tembok perbatasan, jauh dari jumlah yang diminta Trump, yakni US$5,7 miliar atau setara dengan Rp80,5 triliun.
Dengan deklarasi darurat nasional, pemerintah dapat memanfaatkan anggaran militer dan dana negara lainnya untuk membangun tembok pembatas di sepanjang perbatasan dengan Meksiko yang situasinya dianggap sudah mendesak.
Draf itu hanya menyediakan US$1,375 miliar untuk tembok perbatasan, jauh dari jumlah yang diminta Trump, yakni US$5,7 miliar atau setara dengan Rp80,5 triliun.
Dengan deklarasi darurat nasional, pemerintah dapat memanfaatkan anggaran militer dan dana negara lainnya untuk membangun tembok pembatas di sepanjang perbatasan dengan Meksiko yang situasinya dianggap sudah mendesak.
Credit cnnindonesia.com