Selasa, 26 Maret 2019

Kapal Perang AS Siap Gunakan Meriam Laser Pembakar Rudal Musuh



Kapal Perang AS Siap Gunakan Meriam Laser Pembakar Rudal Musuh
Konsep kerja senjata laser HELIOS yang akan dipasang pada kapal perang Amerika Serikat. Foto/Lockheed Martin


WASHINGTON - Kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) mulai tahun depan akan dipersenjatai meriam laser bertenaga tinggi yang mampu membakar rudal hipersonik dan kapal musuh. Senjata besar, berkilat dan berbahaya ini bernama High Energy Laser Integrated Optical weapon with Surveillance (HELIOS).

Angkatan Laut AS dalam pengumumannya telah memerintahkan Lockheed Martin untuk memasangkan HELIOS di atas kapal perusak di Armada Pasifik-nya .

Meriam laser 60 kilowatt ini mampu membakar dan melubangi kapal musuh. Kilatan lasernya juga mampu melelehkan komponen vital pada drone lawan. Senjata ini bahkan dirancang sebagai senjata defensif yang mampu membakar rudal hipersonik musuh yang masuk dari langit.

Angkatan Laut AS telah memesan dua perangkat HELIOS senilai USD150 juta.

Namun Rusia, yang selama ini menjadi rival utama AS, sudah meluncurkan sistem serupa untuk mempertahankan instalasi berbasis darat.

"Kami akan membakar kapal jika Anda mau dan bergerak maju dengan teknologi ini," kata Laksamana Muda Ron Boxall, pejabat Angkatan Laut AS, dalam 2019 Directed Energy Summit.

Pihak Lockheed Martin mengatakan satu meriam laser akan dipasang di White Sands Missile Range untuk pengujian. Yang lain akan dipasang pada kapal perusak kelas Flight IIA Arleigh Burke dengan rudal terpandu.

“Program HELIOS adalah yang pertama dari jenisnya, dan menyatukan senjata laser, ISR (Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) jarak jauh, dan kemampuan kontra-UAS (Unmanned Aerial System), secara dramatis meningkatkan kesadaran situasional dan opsi pertahanan berlapis yang tersedia untuk Angkatan Laut AS," kata juru bicara Lockheed Martin, Michele Evans, dikutip news.com.au, Selasa (26/3/2019).

Tantangan, kata Boxall, adalah membuatnya bekerja selaras dengan semua sensor dan sistem senjata lain yang melekat pada jaringan komputer Aegis yang kompleks. 

“Masalah yang saya miliki hari ini adalah integrasi sistem itu ke dalam sistem tempur yang ada. Jika saya akan membakar kapal, saya akan mengganti sesuatu yang saya miliki hari ini dengan sistem yang melakukan misi itu dengan senjata-senjata ini," kata Boxall.

"Jika saya memiliki sistem yang dapat membunuh dan saya memiliki sistem yang benar-benar dapat merasakan, maka saya harus memastikan itu terintegrasi dengan hal-hal lain yang saya miliki di kapal yang dapat merasakan dan membunuh, yaitu sistem senjata Aegis," ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya Angkatan Laut AS memperkenalkan senjata laser untuk kapal perang. Pada 2014, kapal USS Ponce digunakan menguji teknologi baru yang dinamakan LaWS (Laser Weapon System).

HELIOS diharapkan menjadi senjata kuat untuk melumpuhkan sekumpulan speedboat bersenjata, seperti yang digunakan oleh Iran di Teluk Persia.

Namun Moskow telah lebih dulu menerapkan senjata serupa. Kementerian Pertahanan Rusia pada Desember tahun lalu mengumumkan bahwa senjata laser canggih sudah memasuki layanan tempur.

"Sistem laser Peresvet, berdasarkan pada prinsip-prinsip fisik baru, memasuki layanan tempur dalam pengujian dengan angkatan bersenjata Rusia," kata layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia Desember lalu.




Credit  sindonews.com