TEHERAN
- Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan tidak
seperti Riyadh, Teheran tidak mencari ketegangan dengan negara mana pun
di kawasan itu, termasuk dengan Arab Saudi.
Berbicara saat melakukan konferensi pers di Baghdad, Irak, Zarif ditanya apakah dia memiliki rencana untuk berkunjung ke Saudi. Zarif menuturkan, dia tidak memiliki rencana, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kunjungan itu dimasa depan.
"Saya tidak masalah dengan itu (melakukan kunjungan ke Saudi), karena itu adalah Arab Saudi, yang berusaha untuk menciptakan ketegangan dalam wilayah bukan Iran," kata Zarif, seperti dilansir PressTV pada Senin (11/3).
Berbicara saat melakukan konferensi pers di Baghdad, Irak, Zarif ditanya apakah dia memiliki rencana untuk berkunjung ke Saudi. Zarif menuturkan, dia tidak memiliki rencana, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kunjungan itu dimasa depan.
"Saya tidak masalah dengan itu (melakukan kunjungan ke Saudi), karena itu adalah Arab Saudi, yang berusaha untuk menciptakan ketegangan dalam wilayah bukan Iran," kata Zarif, seperti dilansir PressTV pada Senin (11/3).
Dia
kemudian ditanya tentang sanksi sepihak Amerika Serikat (AS) terhadap
Iran. Di mana, Zarif mengatakan ini adalah pertama kalinya sebuah negara
dihukum, karena telah mematuhi hukum internasional dan peraturan PBB.
"Ini adalah fenomena berbahaya, pendekatan AS untuk melanggar hukum internasional dan menghukum negara-negara lain karena komitmen mereka terhadap peraturan internasional," ungkapnya.
Zarif sendiri datang ke Baghdad untuk menemani Presiden Iran, Hassan Rouhani yang akan melakukan pertemuan dengan Presiden Irak, Barham Salih. Ini adalah kunjungan pertama Rouhani ke Irak dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
"Ini adalah fenomena berbahaya, pendekatan AS untuk melanggar hukum internasional dan menghukum negara-negara lain karena komitmen mereka terhadap peraturan internasional," ungkapnya.
Zarif sendiri datang ke Baghdad untuk menemani Presiden Iran, Hassan Rouhani yang akan melakukan pertemuan dengan Presiden Irak, Barham Salih. Ini adalah kunjungan pertama Rouhani ke Irak dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
Credit sindonews.com