AS mengancam akan membatalkan pengiriman jet F-35 ke Turki.
CB,
ISTANBUL -- Presiden Turki Reccep Tayyep Erdogan mengatakan tidak akan
mundur dari pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Ia tidak
mau menarik proses kesepakatan itu apa pun yang terjadi.
Pernyataan itu Erdogan ungkapkan saat diwawancara stasiun televisi
TGRT Haber,
Senin (25/3). Sebelumnya Amerika Serikat (AS) berencana membekukan
persiapan pengiriman pesawat jet F-35 ke Turki. Langkah tersebut menjadi
sinyal paling kuat Washington terhadap Ankara tentang pembelian sistem
pertahanan udara S-400.
AS
mencapai titik puncak dalam perselisihan dengan Turki, sekutu NATO
mereka. Langkah itu dilakukan setelah AS gagal menyakinkan Presiden
Tayyep Erdogan pembelian sistem pertahanan udara dari Rusia dapat
merusak kesepakatan F-35.
"S-400 itu komputer, F-35 itu
komputer, Anda tidak menghubungkan komputer Anda dengan komputer lawan
dan pada dasarnya itu yang kami lakukan," kata Pelaksana Tugas Asisten
Menteri Pertahanan bidang Urusan Keamanan Internasional AS, Katie
Wheelbarger, pada Kamis (21/3) pekan lalu.
Wheelbarger
mengakui keputusan untuk membekukan pengiriman itu belum dilakukan. Tapi
sekarang pertimbangan Washington untuk membatalkan pengiriman jet yang
dibangun Lockheed Martin itu sedang diproses.
"Ada
keputusan yang terus mencul tentang hal-hal yang disampaikan sebagai
antisipasi mereka mengambil alih pesawat itu jadi banyak hal yang bisa
dihentikan untuk mengirim sinyal kepada mereka (bahwa kami serius),"
kata Wheelbarger.