Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Anthony Wallace/Pool via Reuters)
Jakarta, CB -- Amerika Serikat tak menyetujui pendekatan bertahap denuklirisasi Korea Utara. Negara
Uwak Sam itu bersikeras bahwa denuklirisasi harus rampung pada akhir
masa jabatan pertama Presiden AS Donald Trump 2021 mendatang.
"Kami tidak akan menyetujui denuklirisasi secara bertahap," ujar Duta Besar AS untuk Korut, Stephen Biegun, melansir AFP.
Berbicara di sebuah konferensi yang digelar oleh Carnegie Endowment for International Peace, Biegun mengatakan bahwa meskipun KTT antara Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam terbilang gagal, namun beberapa kemajuan sesungguhnya telah dibuat.
Biegun mengatakan bahwa pintu tetap terbuka untuk negosiasi lebih lanjut. "Tidak ada yang bisa disepakati sampai semuanya disepakati," katanya seraya menambahkan bahwa langkah-langkah membangun kepercayaan antarnegara pun masih bisa dilakukan.
"Kami tidak akan menyetujui denuklirisasi secara bertahap," ujar Duta Besar AS untuk Korut, Stephen Biegun, melansir AFP.
Berbicara di sebuah konferensi yang digelar oleh Carnegie Endowment for International Peace, Biegun mengatakan bahwa meskipun KTT antara Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam terbilang gagal, namun beberapa kemajuan sesungguhnya telah dibuat.
Biegun mengatakan bahwa pintu tetap terbuka untuk negosiasi lebih lanjut. "Tidak ada yang bisa disepakati sampai semuanya disepakati," katanya seraya menambahkan bahwa langkah-langkah membangun kepercayaan antarnegara pun masih bisa dilakukan.
Pertemuan antara keduanya di Hanoi
gagal menghasilkan kesepakatan. Hasil itu jauh dari harapan sebagaimana
terjadi pada pertemuan sebelumnya di Singapura, Juni 2018. Pertemuan
itu menghasilkan komitmen samar untuk denuklirisasi Korut.
Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho mengatakan, pihaknya menawarkan pembongkaran semua fasilitas produksi nuklir secara permanen di kompleks utamanya di Yongbyon jika AS menjatuhkan sanksi yang menghambat ekonomi negaranya.
Namun, Biegun menegaskan bahwa AS tak akan mencabut sanksinya jika Korut masih belum merampungkan proses denuklirisasi.
Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho mengatakan, pihaknya menawarkan pembongkaran semua fasilitas produksi nuklir secara permanen di kompleks utamanya di Yongbyon jika AS menjatuhkan sanksi yang menghambat ekonomi negaranya.
Namun, Biegun menegaskan bahwa AS tak akan mencabut sanksinya jika Korut masih belum merampungkan proses denuklirisasi.
Credit cnnindonesia.com