Israel menutup pintu gerbang Ar-Rahmah dengan rantai dan gembok.
CB,
KAIRO -- Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mengecam serangkaian
pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Termasuk
penahanan terhadap warga Palestina dan penggerebakan di Masjid Al-Aqsha
di Yerusalem.
Al-Azhar dalam sebuah pernyatannya, seperti dilansir dari
Anadolu Agency,
mengatakan, mendukung Palestina di Yerusalem atas praktik
sewenang-wenang Israel seperti penutupan pintu Al-Aqsha. Tindakan Israel
jelas tidak dapat diterima.
Pernyataan tersebut juga
menyerukan adanya aksi segera, termasuk langkah-langkah politik dan
hukum terhadap pelanggaran Israel dan dukungan bagi rakyat Palestina
untuk mendirikan negara yang merdeka.
Ketegangan meningkat
di Yerusalem sejak pekan lalu ketika polisi Israel menutup gerbang
Masjid Al-Aqsa, Ar-Rahma, sehingga ini membuat para jamaah Palestina tak
bisa memasuki situs tersebut dan memicu aksi demonstrasi dari para
warga Palestina.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat
Al-Aqsa, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel menganeksasi seluruh
kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh
komunitas internasional.
Pada akhir 2000, kunjungan
politisi Israel kontroversial Ariel Sharon ke Al-Aqsa memicu apa yang
kemudian dikenal sebagai "Intifada Kedua," selama lima tahun. Ribuan
warga Palestina syahid.