BUKARES
- Presiden Rumania, Klaus Iohannis menyatakan, sikap Moskow atas
penempatan sistem anti rudal NATO di Eropa Timur adalah kesalahan. Ia
pun mendukung keputusan untuk memperkuat keamanan NATO dengan
menempatkan sistem pertahanan rudal di Rumania.
"Laporan terbaru Rusia mengenai sistem anti rudal, pada dasarnya adalah mereka yang salah. Sistem ini tidak ada hubungannya dengan Rusia. Mereka tidak bisa mengintimidasi kami," kata Iohannis.
"Ketakutan tidak mendasar itu membuat keputusan kami untuk memperkuat keamanan NATO, mengingat posisi Rusia di Laut Hitam, adalah benar adanya," katanya lagi seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (31/5/2016).
Awal bulan ini sistem pertahan rudal milik Amerika Serikat (AS), Aegis, telah diresmikan di sebuah pangkalan militer di Rumania. Keberadaan sistem rudal Aegis diduga untuk melindungi negara Eropa Timur dari ancaman yang datang dari Timur Tengah.
Namun, keberadaan sistem pertahanan rudal itu membuat Rusia gerah. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, langkah tersebut merupakan langkah merusak keamanan regional dan Rusia akan mengambil tindakan balasan.
"Laporan terbaru Rusia mengenai sistem anti rudal, pada dasarnya adalah mereka yang salah. Sistem ini tidak ada hubungannya dengan Rusia. Mereka tidak bisa mengintimidasi kami," kata Iohannis.
"Ketakutan tidak mendasar itu membuat keputusan kami untuk memperkuat keamanan NATO, mengingat posisi Rusia di Laut Hitam, adalah benar adanya," katanya lagi seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (31/5/2016).
Awal bulan ini sistem pertahan rudal milik Amerika Serikat (AS), Aegis, telah diresmikan di sebuah pangkalan militer di Rumania. Keberadaan sistem rudal Aegis diduga untuk melindungi negara Eropa Timur dari ancaman yang datang dari Timur Tengah.
Namun, keberadaan sistem pertahanan rudal itu membuat Rusia gerah. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, langkah tersebut merupakan langkah merusak keamanan regional dan Rusia akan mengambil tindakan balasan.
Credit Sindonews