jarmasinpost.co.id/fathurahman
Bandara
Tjilik Riwut, Palangkaraya, merupakan salah satu dari empat bandara
yang dipakai untuk pendaratan pesawat tempur untuk latihan Sikatan Daya
TNI AU di Kalimantan dan Sulawesi.
CB, PALANGKARAYA - Sejumlah alutsista atau peralatan perang yang dipakai TNI AU
dalam latihan sikatan daya di Kalimantan dan Sulawesi cukup banyak
hingga puluhan unit dengan berbagai jenis peralatan tempur dari udara.
Ini, seperti yang diterangkan, Kepala Penerangan TNI AU melalui pers rilisnya mewakili Panglima Komando Operasi TNI AU II, Letkol Sus Gerardus Maliti, seusai melakukan latihan perang di wilayah, Kalsel, Rabu (1/6/2016).
Dijelaskan, latihan tersebut, melibatkan 33 Pesawat, 24 pesawat diantaranya pesawat tempur dan 7 Pesawat intai/angkut dan 2 Heli. Pelaksanaan penembakan dilakukan 1 Juni 2016, hari ini di AWR Dwi Harmono Maluka Baulin Kecamatan Karau, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.
Beberapa pesawat yang dilibatkan, antara lain Sukhoi SU 27/130, Pesawat F16, Goden Eagle Pesawat T501, EMB 314 Super Tucano, Pesawat C-130 Hercules, Pesawat 212 Cassa, Pesawat Boing 737, dan Pesawat NAS 332 serta SA 330 yang tersebar di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Bandara Syamsudinnoor Banjarbaru Kalsel, Lanud Hasanuddin Makasar, dan Lanud Abdurahman Saleh Malang.
Puluhan pesawat tempur dan pesawat angkut TNI Angkatan Udara yang berada di jajaran Koopsau II, mengikuti latihan sikatan daya 2016 tingkat Kotama di Lanud Syamsudinoor, Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Sedangkan, daerah yang dijadikan lokasi, penembakan di Air Weapon Range (AWR) Dwi Harmono Maluka Baulin Kecamatan Karau Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan dengan menggunakan peluru tajam (ammo live) pada Kamis (1/5/2016).
Latihan Sikatan Daya kali ini langsung dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Dody Tirsunu. Kasau meninjau secara langsung bagaimana pelaksanaan latihan di lapangan terhadap kesiapan mental prajurit dan menguji doktrin dalam rangka mempertahankan NKRI dari ancaman musuh.
Dia menjelaskan, latihan sikatan daya merupakan latihan puncak Koopsau II yang bertujuan untuk menguji kesiapan satuan-satuan dalam jajaran Koopsau II, sekaligus membina tingkat profesionalisme satuan-satuan yang berbeda di jajaran Koopsau II.
Latihan bertujuan menguji doktrin, prosedur taktik dan teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan suatu operasi udara, serta kesiapsiagaan operasional Koopsau II beserta satuan jajarannya dengan sistem pencegahan, penangkalan dan penindakan terhadap segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi di Wilayah NKRI khususnya Wilayah Koopsau II yang sangat luas.
Ini, seperti yang diterangkan, Kepala Penerangan TNI AU melalui pers rilisnya mewakili Panglima Komando Operasi TNI AU II, Letkol Sus Gerardus Maliti, seusai melakukan latihan perang di wilayah, Kalsel, Rabu (1/6/2016).
Dijelaskan, latihan tersebut, melibatkan 33 Pesawat, 24 pesawat diantaranya pesawat tempur dan 7 Pesawat intai/angkut dan 2 Heli. Pelaksanaan penembakan dilakukan 1 Juni 2016, hari ini di AWR Dwi Harmono Maluka Baulin Kecamatan Karau, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.
Beberapa pesawat yang dilibatkan, antara lain Sukhoi SU 27/130, Pesawat F16, Goden Eagle Pesawat T501, EMB 314 Super Tucano, Pesawat C-130 Hercules, Pesawat 212 Cassa, Pesawat Boing 737, dan Pesawat NAS 332 serta SA 330 yang tersebar di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Bandara Syamsudinnoor Banjarbaru Kalsel, Lanud Hasanuddin Makasar, dan Lanud Abdurahman Saleh Malang.
Puluhan pesawat tempur dan pesawat angkut TNI Angkatan Udara yang berada di jajaran Koopsau II, mengikuti latihan sikatan daya 2016 tingkat Kotama di Lanud Syamsudinoor, Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Sedangkan, daerah yang dijadikan lokasi, penembakan di Air Weapon Range (AWR) Dwi Harmono Maluka Baulin Kecamatan Karau Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan dengan menggunakan peluru tajam (ammo live) pada Kamis (1/5/2016).
Latihan Sikatan Daya kali ini langsung dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Dody Tirsunu. Kasau meninjau secara langsung bagaimana pelaksanaan latihan di lapangan terhadap kesiapan mental prajurit dan menguji doktrin dalam rangka mempertahankan NKRI dari ancaman musuh.
Dia menjelaskan, latihan sikatan daya merupakan latihan puncak Koopsau II yang bertujuan untuk menguji kesiapan satuan-satuan dalam jajaran Koopsau II, sekaligus membina tingkat profesionalisme satuan-satuan yang berbeda di jajaran Koopsau II.
Latihan bertujuan menguji doktrin, prosedur taktik dan teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan suatu operasi udara, serta kesiapsiagaan operasional Koopsau II beserta satuan jajarannya dengan sistem pencegahan, penangkalan dan penindakan terhadap segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi di Wilayah NKRI khususnya Wilayah Koopsau II yang sangat luas.
Credit BANJARMASINPOS.CO.ID