Kamis, 02 Juni 2016

China Sedang Menguji Jet Tempur Siluman Terbarunya, J-20


 
Reuters/Kyodo Pesawat yang dilaporkan sebagai jet tempur siluman China, terlihat di Chengdu, Provinsi Sichuan. Foto diambil pada 5 Januari 2011.

BEIJING, CB - China telah memiliki sebuah pesawat tempur siluman, J-20. Namun, jet itu belum akan digunakan karena masih dalam tahap-tahap pengujian.
Angkatan Udara (AU) China menghatakan hal itu, Rabu (1/6/2016), setelah beredar foto jet tempur itu bergabung dalam armada aktif.
China berharap J-20 akan mengurangi ketimpangan militer dengan Amerika Serikat (AS).
Konfirmasi uji coba pesawat pertama itu bersamaan dengan sebuah kunjungan ke Beijing pada 2011 oleh Menteri Pertahanan AS yang saat itu dijabat, Robert Gates.
Para analis mengatakan, foto J-20 yang beredar itu menunjukkan bahwa China kemungkinan telah menjalani perkembangan yang lebih cepat dari perkiraan.
Kemajuan dalam pengembangan pesawat itu dapat menyaingi pesawat F-22 Raptor yang mampu menghindari radar buatan Lockheed Martin, AS.
Dalam pernyataan dinyatakan, J-20 telah muncul di sejumlah latihan, menyusul siaran televisi nasional yang menunjukkan sejumlah gambar buram yang disebut sebagai J-20 oleh para pemirsa.
Namun, AU China menyebut laporan tersebut sebagai “tidak bisa diandalkan”.
“Pada saat ini, J-20 belum digunakan untuk tugas AU,” kata  pihak AU China di situs remisnya Selasa (31/5/2016) sore.
Pihak AU China juga mengatakan, baik J-20 dan pesawat baru lainnya, pesawat pengangkut Y-20, masih berada dalam status uji coba terbang seperti yang telah direncanakan.
"Dalam waktu dekat, J-20 dan Y-20 akan, secara berurutan, dipergunakan untuk tugas, yang secara efektif akan meningkatkan kemampuan AU untuk menjalankan tugas mereka," tambahnya.
Para ahli mengatakan, China sedang berusaha keras untuk mengembangkan mesin mutakhir yang akan membuat jet tempurnya bisa menandingi kemampuan buatan Barat.
Beijing telah meningkatkan penelitian dengan pesat dalam sektor perlengkapan militer baru, termasuk kapal selam, kapal induk, dan rudal anti-satelit, yang telah memicu kekhawatiran di wilayah sekitarnya dan di Washington.
“Dalam beberapa tahun ini, China sebagian besar bergantung kepada kekuatan sendiri untuk mengembangkan persenjataan baru, satu demi satu,” tambahnya.



Credit  KOMPAS.com



Pesawat Siluman China Segera Beroperasi, Siap Tandingi Jet AS

, CNN Indonesia
Pesawat Siluman China Segera Beroperasi, Siap Tandingi Jet AS  
Jet siluman J-20 China yang dianggap saingan terberat Raptor F-22 milik AS masil dalam tahap diujicoba dan akan segera beroperasi. (Wikipedia)
 
Jakarta, CB -- Militer China mengatakan jet siluman mereka J-20 memang masih dalam tahap pengujian, namun armada tempur termutakhir Tiongkok ini akan dioperasikan dalam waktu dekat.

Diberitakan Reuters, Rabu (1/6), dalam gambar yang dipublikasi media China terlihat J-20 telah bergabung dengan armada udara aktif militer Tiongkok.


Jet tempur yang mampu menghindari tangkapan radar ini diharapkan bisa memperkecil celah teknologi perang antara China dan Amerika Serikat. Persaingan teknologi kedua negara ditegaskan dengan uji pertama J-20 yang bertepatan dengan kunjungan Menteri Pertahanan AS Robert Gates pada 2011.

Beberapa pengamat yang dikutip Reuters mengatakan foto-foto J-20 di media lokal menunjukkan China membuat kemajuan yang lebih cepat ketimbang perkiraan dalam pengembangan jet yang diprediksi menyaingi F-22 Raptor milik AS.

Dalam pernyataannya, angkatan udara China mengonfirmasi J-20 telah melakukan latihan terbang. "Saat ini, J-20 belum diturunkan untuk angkatan udara," ujar pernyataan AU China pada Selasa sore.

AU China mengatakan Jet J-20 dan pesawat baru China lainnya, Y-20, masih dalam pengujian terbang.

"Dalam waktu dekat, J-20 dan Y-20, akan dioperasikan, meningkatkan kemampuan angkatan udara untuk memenuhi misi-misi tempur," ujar AU China tanpa memberikan tanggal pasti.

Para ahli mengatakan China masih kesulitan mengembangkan mesin jet canggih untuk menandingi armada Barat di pertempuran.

J-20 adalah salah satu bukti dari pengembangan teknologi militer yang gencar dilakukan China. Selain armada udara, China juga meningkatkan kemampuan kapal selam dan rudal anti-satelit yang membuat negara-negara tetangga dan AS ketar-ketir.

Terutama yang terancam adalah negara-negara di Asia yang bersengketa dengan China di Laut China Selatan.

AU China menegaskan bahwa pengembangan teknologi tempur mereka adalah hal biasa yang dilakukan sebuah negara, bukan untuk mengancam negara lainnya.

"Ini adalah cara yang beralasan untuk melindungi kedaulatan, keamanan dan integritas negara serta melindungi perkembangan keamanan," ujar AU China.


Credit  CNN Indonesia