Kamis, 15 Januari 2015

‘Gurita’ Penghancur Tank Segera Bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia




‘Gurita’ Penghancur Tank Segera Bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia
Sprut (Gurita) modifikasi baru ini akan berbeda dari Sprut yang sudah dimiliki Angkatan Bersenjata Rusia karena dibuat khusus untuk kendaraan tempur BMD-4M. Foto: Pavel Lisitsyn/RIA Novosti


CB - Angkatan Bersenjata Rusia akan menggunakan fasilitas senjata artileri penghancur tank 2S25 Sprut-SD yang telah dimodernisasi. Kendaraan canggih ini bisa terjun dari udara menggunakan parasut dan melindungi pasukan lintas udara Rusia.

Self-propelled gun (meriam gerak otomatis -red.) tersebut dipersenjatai dengan meriam smoothbore kaliber 125 mm dan mampu menaklukkan rintangan di air. Kendaraan berbobot 18 ton ini juga bisa mendarat dari pesawat militer Il-76 menggunakan parasut majemuk tanpa persiapan khusus. Sejak 2009, pasukan lintas udara Rusia memiliki 24 hingga 36 tank penghancur yang dibagi ke dalam empat kelompok tempur penghancur tank.


Sprut (Gurita) modifikasi baru ini akan berbeda dari Sprut yang sudah dimiliki Angkatan Bersenjata Rusia karena dibuat khusus untuk kendaraan tempur BMD-4M yang saat ini dimiliki pasukan lintas udara Rusia. BMD-4M sendiri merupakan pengganti dari BMD-1, BMD-2 dan BMD-3 yang sudah menua. Menurut Direktur Eksekutif Pabrik Traktor Volgograd Aleksander Klyuzhev, komponen mesin tenaga penggerak, sistem penggerak, dan transmisi Sprut-SD kelak akan diseragamkan dengan BMD-4M.
Kendaraan tersebut juga memiliki sistem pengintaian digital yang mampu membidik sasaran secara akurat baik dalam keadaan terang maupun gelap, pada kondisi cuaca apapun. Sprut yang sudah dimiliki tentara Rusia dilengkapi meriam smoothbore 2a75 125 mm, yang bisa menembak dengan peluru kumulatif konvensional, penembus perisai, proyektil eksplosif tinggi, serta rudal antitank Reflex yang dapat melumpuhkan sasaran saat ditembakan menggunakan pembidik sinar laser. Rudal itu tak hanya mampu mengenai musuh berupa tank saja, tetapi juga objek-objek berpelindung baja dan helikopter di ketinggian rendah, serta fasilitas pertahanan lain dalam radius empat kilometer. Meriam modifikasi 2a75 dibuat khusus untuk Sprut. Meriam itu merupakan miniatur meriam tank 2a46 yang ada pada tank-tank Rusia T-72, T-80, dan T-90.

Kemampuan Manuver
Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, Sprut bukan sekedar meriam di atas sasis BMD yang bertugas menghancurkan tank. “Kendaraan ini merupakan tank ringan yang bisa dimobilisasi lewat udara dan bisa membantu pasukan lintas udara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan,” katanya pada RBTH.

Tank penghancur ini bisa memberi tembakan perlindungan bagi pasukan lintas udara yang telah mendarat. Tank 2S25 juga bisa digunakan di berbagai medan, baik di gunung ataupun jalan sempit. Pada medan sulit seperti itu, yang dibutuhkan bukan ketebalan perisai, melainkan kemampuan manuver dan bobot yang ringan,” kata perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia.
Tank biasa membutuhkan persiapan khusus untuk dapat berakselerasi melewati halang rintang di air. seperti menaruh cerobong khusus untuk sirkulasi udara agar tank tersebut kedap air. Namun menurut perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia, Sprut dapat menambah kecepatan saat melewati rintangan di air tanpa persiapan khusus.

Amfibi Pasukan Marinir
Sprut tidak hanya berguna bagi pasukan lintas udara, tapi juga bisa melengkapi persenjataan pasukan marinir Angkatan Laut Rusia. Hingga awal era 1990-an, pasukan tersebut dipersenjatai oleh tank amfibi PT-76. Kini, pasukan marinir memiliki tank T-72. Namun, untuk bisa mendaratkan tank tersebut, kapal harus masuk ke kawasan pesisir pantai. Pada saat bersamaan, batalion marinir perintis harus berenang dan membutuhkan perlindungan dari tank-tank pendukung. “Sprut amfibi bisa menjadi solusi atas persoalan tersebut,” cerita ahli militer independen, salah satu penulis buku Novaya Armiya Rossii, Dmitry Boltenkov.
Sementara, pakar independen Aleksey Khlopotov menilai, banyak produsen penghasil perisai pelindung yang tengah membuat tank-tank ringan. “Saat ini Tiongkok dan Swedia sedang aktif memproduksi tank ringan. Belum lama ini, pengembang asal Polandia juga memamerkan tank ringan buatan mereka,” kata Kholopotov.


Sejauh ini, Sprut belum menerima permintaaan ekspor dalam jumlah besar, baru berupa produksi satuan saja. Namun, permintaan terhadap tank ringan di dunia terus bermunculan tanpa terkecuali, Kendaraan 2S25 diprediksi akan menjadi incaran pasar global, mengingat tank ini berbeda dengan para pesaing terdekat, karena tank ringan buatan Rusia ini dipersenjatai oleh meriam tank andal dengan persenjataan yang lengkap, termasuk rudal antitank.



Credit RBTH Indonesia