ABC bukan satu-satunya situs berita yang diblokir pemerintah Cina.
CB, MELBOURNE -- Sebuah organisasi media milik pemerintah Cina, harian
The Global Times mengkritik media Australia
ABC dalam salah satu tajuknya.
Global Times menuduh
ABC sudah lama memiliki sikap agresif terhadap Cina.
Tajuk itu muncul setelah adanya berita situs dan aplikasi ABC telah diblokir di Cina
karena melanggar hukum dan peraturan Cina. Pemerintah Cina telah
menolak memberikan penjelasan rinci mengenai peraturan apa yang telah
dilanggar ABC.
Global Times menulis
ABC membesar-besarkan berita pemblokiran tersebut guna menarik perhatian dunia Barat. Harian tersebut mengatakan situs
ABC
dalam bahasa Mandarin dibuat untuk mempengaruh masyarakat Cina dengan
kebebasan model Barat, dan menguntungkan mereka sendiri dalam hal
ideologi dan bisnis.
"Mudah sekali untuk membayangkan
ABC merasa terganggu dengan situsnya dilarang di Cina. Tetapi
ABC bereaksi terlalu keras hampir sama dengan cara Canberra menangani konflik dengan Beijing," tulis tajuk tersebut.
ABC menolak memberikan komentar mengenai tajuk rencana yang dibuat
Global Times tersebut.
Global Times adalah sebuah tabloid yang diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh harian
People's Daily, yang merupakan corong resmi Partai Komunis Cina.
Harian
ini sering mengambil pandangan yang lebih keras mengenai masalah
politik luar negeri dibandingkan media Cina lainnnya yang dikontrol oleh
pemerintah. Namun Graeme Smith, akademisi di Australian National
University Canberra mengatakan pandangan harian tersebut tidak bisa
dikesampingkan begitu saja.
"
The Global Times
adalah sayap kanan nasional yang paling ekstrem, mewakili bagian dari
pemerintahan, walau bukan mewakili pemerintah secara keseluruhan. Namun
juga kita tidak bisa mengatakan untuk tidak mengindahkan apa yang mereka
katakan. Mereka ada karena satu alasan yaitu untuk memberikan pertanda
kepada negeri seperti Australia. Mereka tidak mengeluarkan pertanda
tanpa izin dari kalangan yang lebih tinggi," katanya.
ABC telah menghubungi Kedutaan Cina di Canberra namun sampai sejauh ini belum mendapatkan jawaban.
ABC hanya salah satu media yang diblokir Cina
ABC adalah media asing terbaru yang diblokir pemerintah Cina. Bulan lalu,
BBC dari Inggris juga diblokir setelah mengubah sistem keamanan situs mereka dari HTTP menjadi HTTPS.
BBC
mengatakan keputusan itu adalah guna memberikan perlindungan privasi
lebih besar kepada pengguna, namun juga membuat penyedia jasa internet
lebih susah untuk melacak dan memblok berita-berita individu. Smith
memperkirakan pelarangan terhadap
BBC dan
ABC mungkin dimaksudkan untuk memberikan peringatan kepada negara masing-masing.
"Ada pendapat yang keliru kedua media ini memiliki hubungan dengan pemerintah.
BBC dilihat seperti itu, dan
ABC juga dipandang dalam hal tertentu dekat dengan pemerintah Australia," katanya.
Sistem pemblokiran yang dilakukan Cina yang dikenal dengan nama Great Firewall juga telah menutup akses untuk media Inggris
The Guardian, dan media Amerika
Bloomberg dan
The New York Times, yang sudah pernah menerbitkan tulisan mengenai kekayaan Presiden Xi Jinping dan para elite lainnya. Kantor berita
Reuters juga diblokir.
Susah mengetahui alasan pemblokiran
Keputusan memblokir situs
ABC
terjadi seelah keputusan pemerintah Austalia untuk tidak mengijinkan
dua perusahaan Cina ikut dalam pengembangkan jaringan telepon 5G dan
salah satu perusahaan tersebut adalah perusahaan besar teknologi Cina
Huawei.
"Dalam tindakan balasan, ada keterbatasan
mengenai apa yang bisa lakukan terhadap Australia, jadi sasaran mereka
adalah ke hal yang mungkin dilakukan yaitu ke media." kata Smith.
Namun
dia menambahkan sulit untuk dengan jelas mengetahui niat pemerintah
Cina di belakang keputusan tersebut. "Dua hal yang bisa diduga adalah
pelarangan Huawei dan pemerintah Morriso. Saya menduga mereka ingin
pemerintahan baru mengambil pendekatan lain terhadap Cina, setelah
mereka sebelumnya tidak menyukai pendekatan Turnbull," kata Smith.