Senin, 10 September 2018

Media Cina Kritik ABC karena Agresif Terhadap Cina



Banyak situs diblokie di Cina karena adanya Great Firewall.
Banyak situs diblokie di Cina karena adanya Great Firewall.
Foto: ABC
ABC bukan satu-satunya situs berita yang diblokir pemerintah Cina.



CB, MELBOURNE -- Sebuah organisasi media milik pemerintah Cina, harian The Global Times mengkritik media Australia ABC dalam salah satu tajuknya. Global Times menuduh ABC sudah lama memiliki sikap agresif terhadap Cina.


Tajuk itu muncul setelah adanya berita situs dan aplikasi ABC telah diblokir di Cina karena melanggar hukum dan peraturan Cina. Pemerintah Cina telah menolak memberikan penjelasan rinci mengenai peraturan apa yang telah dilanggar ABC.

Global Times menulis ABC membesar-besarkan berita pemblokiran tersebut guna menarik perhatian dunia Barat. Harian tersebut mengatakan situs ABC dalam bahasa Mandarin dibuat untuk mempengaruh masyarakat Cina dengan kebebasan model Barat, dan menguntungkan mereka sendiri dalam hal ideologi dan bisnis.


"Mudah sekali untuk membayangkan ABC merasa terganggu dengan situsnya dilarang di Cina. Tetapi ABC bereaksi terlalu keras hampir sama dengan cara Canberra menangani konflik dengan Beijing," tulis tajuk tersebut.


ABC menolak memberikan komentar mengenai tajuk rencana yang dibuat Global Times tersebut. Global Times adalah sebuah tabloid yang diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh harian People's Daily, yang merupakan corong resmi Partai Komunis Cina.


Harian ini sering mengambil pandangan yang lebih keras mengenai masalah politik luar negeri dibandingkan media Cina lainnnya yang dikontrol oleh pemerintah. Namun Graeme Smith, akademisi di Australian National University Canberra mengatakan pandangan harian tersebut tidak bisa dikesampingkan begitu saja.


"The Global Times adalah sayap kanan nasional yang paling ekstrem, mewakili bagian dari pemerintahan, walau bukan mewakili pemerintah secara keseluruhan. Namun juga kita tidak bisa mengatakan untuk tidak mengindahkan apa yang mereka katakan. Mereka ada karena satu alasan yaitu untuk memberikan pertanda kepada negeri seperti Australia. Mereka tidak mengeluarkan pertanda tanpa izin dari kalangan yang lebih tinggi," katanya.





ABC telah menghubungi Kedutaan Cina di Canberra namun sampai sejauh ini belum mendapatkan jawaban.


ABC hanya salah satu media yang diblokir Cina



photo

Situs ABC diblokir di Cina sejak 22 Agustus.



ABC adalah media asing terbaru yang diblokir pemerintah Cina. Bulan lalu, BBC dari Inggris juga diblokir setelah mengubah sistem keamanan situs mereka dari HTTP menjadi HTTPS.


BBC mengatakan keputusan itu adalah guna memberikan perlindungan privasi lebih besar kepada pengguna, namun juga membuat penyedia jasa internet lebih susah untuk melacak dan memblok berita-berita individu. Smith memperkirakan pelarangan terhadap BBC dan ABC mungkin dimaksudkan untuk memberikan peringatan kepada negara masing-masing.


"Ada pendapat yang keliru kedua media ini memiliki hubungan dengan pemerintah. BBC dilihat seperti itu, dan ABC juga dipandang dalam hal tertentu dekat dengan pemerintah Australia," katanya.


Sistem pemblokiran yang dilakukan Cina yang dikenal dengan nama Great Firewall juga telah menutup akses untuk media Inggris The Guardian, dan media Amerika Bloomberg dan The New York Times, yang sudah pernah menerbitkan tulisan mengenai kekayaan Presiden Xi Jinping dan para elite lainnya. Kantor berita Reuters juga diblokir.


Susah mengetahui alasan pemblokiran



Keputusan memblokir situs ABC terjadi seelah keputusan pemerintah Austalia untuk tidak mengijinkan dua perusahaan Cina ikut dalam pengembangkan jaringan telepon 5G dan salah satu perusahaan tersebut adalah perusahaan besar teknologi Cina Huawei.


"Dalam tindakan balasan, ada keterbatasan mengenai apa yang bisa lakukan terhadap Australia, jadi sasaran mereka adalah ke hal yang mungkin dilakukan yaitu ke media." kata Smith.


Namun dia menambahkan sulit untuk dengan jelas mengetahui niat pemerintah Cina di belakang keputusan tersebut. "Dua hal yang bisa diduga adalah pelarangan Huawei dan pemerintah Morriso. Saya menduga mereka ingin pemerintahan baru mengambil pendekatan lain terhadap Cina, setelah mereka sebelumnya tidak menyukai pendekatan Turnbull," kata Smith.





Credit  republika.co.id