Jumat, 28 September 2018

Trump Sebut Relasinya dengan Xi Jinping Bisa Putus


Trump Sebut Relasinya dengan Xi Jinping Bisa Putus
Presiden AS Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlo Allegri)


Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan relasinya dengan Presiden China Xi Jinping bisa berakhir lantaran dirinya menganggap Beijing berupaya mencampuri pemilihan Kongres November mendatang.

Trump mengatakan China ingin membuat partainya, Partai Republik, kesulitan dalam pemilu sebagai balasan atas kebijakan perdagangannya yang keras terhadap Negeri Tirai Bambu.

"Dia (Xi) mungkin bukan teman saya lagi tapi saya pikir dia tetap menghormati saya," kata Trump kepada wartawan di New York, Kamis (27/9).



Tudingan terhadap China itu diucapkan Trump sebelumnya saat memimpin rapat Dewan Keamanan PBB tanpa bukti jelas.

"Dengan rasa menyesal, kami menemukan bahwa China berupaya mencampuri pemilihan Kongres pada November mendatang demi melawan pemerintahan saya," ujar Trump dalam rapat.

"Mereka (China) tidak menginginkan saya menang karena saya adalah Presiden AS pertama yang berani melawan China dalam hal perdagangan."


Dikutip AFP, Trump kembali menegaskan kerugian yang diterima AS dari ketidakseimbangan perdagangan dengan China.

Dia juga membanggakan keputusannya untuk menerapkan serangkaian tarif baru bagi produk impor China ke AS yang mencapai US$200 miliar.

"Kita harus membuat (perdagangan kedua negara) adil. Banyak uang masuk ke pundi-pundi kami tapi sama sekali tak berdampak bagi ekonomi AS," kata Trump.

China bersumpah membalas pemasangan tarif tersebut dengan memberlakukan bea atas barang AS senilai US$60 miliar.

Namun, Beijing tak dapat memasang tarif bagi produk AS setinggi yang dipasang Trump. Sebab, nilai impor China tidak sebesar AS.

Menanggapi tudingan intervensi pemilu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menganggap tudingan Trump terhadap negaranya "tidak beralasan."

"Tiongkong telah mengikuti prinsip non-intervensi. Kami tidak akan mencampuri urusan domestik negara manapun. Kami menolak menerima tuduhan tak beralasan apa pun terhadap China," ujar Wang.





Credit  cnnindonesia.com