WASHINGTON
- Pentagon mengatakan lebih dari 100 Marinir Amerika Serikat (AS)
dikirim sebagai bala bantuan ke pos terpencil koalisi Amerika di Suriah
selatan. Pasukan bantuan ini dikirim setelah Rusia mengancam akan
menyerang militan di daerah itu.
Dikutip dari South Morning China Post, Minggu (9/9/2018), pasukan tambahan itu diterbangkan dengan helikopter ke pangkalan AS di al-Tanf, sebuah kota kecil dekat perbatasan Suriah, Irak, dan Yordania. Pangkalan itu digunakan oleh pasukan khusus AS untuk melatih pejuang Suriah yang berhadapan dengan militan ISIS.
Sebelumnya Moskow telah mengirimkan sejumlah peringatan kepada AS dalam beberapa terakhir. Moskow memperingatkan bahwa pasukan Rusia dan unit rezim Suriah tengah merencanakan serangan terhadap apa yang mereka sebut terpris di dekat al-Tanf.
Dikutip dari South Morning China Post, Minggu (9/9/2018), pasukan tambahan itu diterbangkan dengan helikopter ke pangkalan AS di al-Tanf, sebuah kota kecil dekat perbatasan Suriah, Irak, dan Yordania. Pangkalan itu digunakan oleh pasukan khusus AS untuk melatih pejuang Suriah yang berhadapan dengan militan ISIS.
Sebelumnya Moskow telah mengirimkan sejumlah peringatan kepada AS dalam beberapa terakhir. Moskow memperingatkan bahwa pasukan Rusia dan unit rezim Suriah tengah merencanakan serangan terhadap apa yang mereka sebut terpris di dekat al-Tanf.
Namun
para pejabat militer AS dengan terang-terangan memperingatkan Rusia dan
Suriah untuk tidak melakukan serangan dalam zona keamanan hampir 50 km
yang dipertahankan AS di sekitar al-Tanf, sebuah pos strategis utama.
Sebagai peringatan, Komando Sentral AS mengatakan pasukan yang dikirim ke Tanf akan melakukan latihan tembak menembak menggunakan amunisi hidup.
“Amerika Serikat tidak berusaha untuk melawan Rusia, pemerintah Suriah atau kelompok yang dapat memberikan dukungan kepada Suriah dalam perang sipil Suriah,” kata Letnan Kolonel Earl Brown, juru bicara Komando Pusat AS.
"Namun, Amerika Serikat tidak akan ragu untuk menggunakan kekuatan yang diperlukan dan proporsional untuk mempertahankan pasukan AS, koalisi atau mitra," imbuhnya.
Sebagai peringatan, Komando Sentral AS mengatakan pasukan yang dikirim ke Tanf akan melakukan latihan tembak menembak menggunakan amunisi hidup.
“Amerika Serikat tidak berusaha untuk melawan Rusia, pemerintah Suriah atau kelompok yang dapat memberikan dukungan kepada Suriah dalam perang sipil Suriah,” kata Letnan Kolonel Earl Brown, juru bicara Komando Pusat AS.
"Namun, Amerika Serikat tidak akan ragu untuk menggunakan kekuatan yang diperlukan dan proporsional untuk mempertahankan pasukan AS, koalisi atau mitra," imbuhnya.
Credit sindonews.com