Selasa, 25 September 2018

Garda Revolusi Iran Ancam Balas Serangan Parade Militer



Personel militer yang terluka dievakuasi di mobil ambulans saat terjadi penembakan dalam parade militer di Kota Ahvaz, Iran, Sabtu, 22 September 2018. Alireza Mohammadi/ISNA via AP
Personel militer yang terluka dievakuasi di mobil ambulans saat terjadi penembakan dalam parade militer di Kota Ahvaz, Iran, Sabtu, 22 September 2018. Alireza Mohammadi/ISNA via AP

CB, Jakarta - Garda Revolusi Islam Iran, Ahad 23 September 2018, bersumpah akan membalas dengan cara mematikan dan tak terlupakan terhadap para penyerang parade militer yang menyebabkan 25 orang tewas, termasuk 12 komandan mereka.
"Teheran menuduh negara Teluk Arab berada di balik serangan sejumlah pria bersenjata tersebut," tulis kantor berita Reuters.


Anggota tentara Iran membantu warga sipil mencari tempat berlindung saat terjadi penembakan dalam parade militer di Kota Ahvaz, Iran, Sabtu, 22 September 2018. Tiga pelaku ditembak mati pasukan keamanan, sementara satu lainnya ditangkap. AP Photo/Mehr News Agency, Mehdi Pedramkhoo




Serangan yang berlangsung pada Sabtu 22 September 2018 itu merupakan aksi terburuk terhadap pasukan terkuat Republik Islam Iran bersamaan dengan ketika Amerika Serikat dan sekutu Teluk bekerja sama mengisolasi Teheran.
"Memperhatikan dari aksi pimpinan para kelompok teroris, mereka akan menghadapi pembalasan mematikan dan tak terlupakan," bunyi pernyataan Garda Revolusi Iran yang disampaikan ke media.
Empat pria bersenjata menembakkan peluru tajam ke arah panggung, tempat para pejabat Iran menyaksikan parade militer di Kota Ahvaz, guna memperingati Perang Iran-Irak 1980-1988. Saat aksi terjadi, tampak anggota militer berlindung, sementara kaum perempuan dan anak-anak berlarian menyelamatkan diri.
Pasukan keamanan mencoba mengendalikan situasi saat peristiwa penembakan dalam parade militer di Kota Ahvaz, Iran, Sabtu, 22 September 2018. Akibat serangan ini, 25 orang tewas dan 60 lain terluka. AP Photo/ISNA, Behrad Ghasemi



Kantor berita miliki ISIS, Amaq, dalam siaran video menampilkan tiga pria berada di dalam sebuah kendaraan dengan mengatakan mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Kami muslim, mereka kafir," ucap seorang pria bertopi baseball di rekaman video tersebut. Dia menambahkan, "Kami akan menghancurkan mereka dengan serangan gerilya, insya Allah."

Pada aksi tersebut, Pertahanan Nasional Ahvaz, sebuah kelompok gerakan oposisi etnis Arab yang berbasis di provinsi kaya minyak Khuzestan, juga mengaku bertanggung jawa atas serangan parade militer Iran, Sabtu.



Credit  tempo.co