Rabu, 26 September 2018

Data S-400: Jet F-16 Israel Sembunyi di Balik Pesawat Rusia


Data S-400: Jet F-16 Israel Sembunyi di Balik Pesawat Rusia
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, memaparkan kronologi tragedi jatuhnya pesawat Il-20 di Latakia, Suriah, dalam gambar tiga dimensi. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia

MOSKOW - Rusia membuat kesimpulan terkait tragedi jatuhnya pesawat mata-mata Il-20 di Latakia, Suriah, berdasarkan data rekaman sistem rudal pertahanan S-400 di Pangkalan Khmeimim. Data itu menunjukkan jet tempur F-16 Israel sembunyi di balik pesawat Il-20 dari serangan sistem rudal S-200 Suriah.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal yang ditembakkan sistem S-200 sejatinya menargetkan F-16, namun tiba-tiba mengubah jalurnya dan menghantam pesawat Il-20. Sebanyak 15 tentara yang ada di pesawat itu tewas dalam insiden pada 17 September lalu.

Menurut kementerian itu, posisi semua pesawat pada saat insiden membuktikan bahwa jet Israel secara de facto menggunakan Il-20 yang lebih besar sebagai perisai atau penutup. Data itu dipaparkan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, pada hari Senin.

"Gambar-gambar radar yang terungkap pada pengarahan jelas menunjukkan arah penerbangan rudal S-200 yang diluncurkan oleh sistem pertahanan udara Suriah, serta lokasi pesawat Rusia dan Israel," kata Konashenkov. "Itu cukup jelas bahwa rudal itu menargetkan jet Israel," katanya lagi, seperti dikutip Russia Today, Selasa (25/9/2018).



"Namun, rudal itu kemudian berubah arah dan mengunci target dengan penampang radar yang lebih besar dan kecepatan lebih lambat, yang merupakan pesawat pengintai Rusia, yang datang untuk mendarat," paparnya.

Sebaliknya, lanjut dia, jet Israel yang secara efektif menggunakan Il-20 sebagai penutup dari serangan itu, secara tiba-tiba mengubah ketinggian dan arah penerbangannya.

Setelah insiden itu, pesawat Israel melanjutkan penerbangannya untuk berpatroli di lepas pantai Suriah. Data dari S-400 Suriah ini menyanggah klaim Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bahwa pesawat jet tempur Tel Aviv telah kembali ke wilayah udara Israel pada saat insiden itu terjadi.

"Data hari ini (kemarin) tidak hanya menunjukkan, tetapi membuktikan bahwa kesalahan atas insiden tragis (pesawat) Il-20 Rusia sepenuhnya terletak pada Angkatan Udara Israel," kata Jenderal Konashenkov kepada wartawan.

"Semua klaim Israel tentang dugaan tidak terlibat dalam tragedi ini yang menewaskan 15 orang prajurit Rusia, palsu," tegas dia. 



Credit  sindonews.com