Selasa, 25 September 2018

Serangan Parade Militer, Iran: Arab Saudi dan UEA Bayar Pelaku


Ayatollah Ali Khamenei. REUTERS/Leader.ir/Handout
Ayatollah Ali Khamenei. REUTERS/Leader.ir/Handout

CB, Jakarta - Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menuding Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membayar para pelaku serangan parade militer pada Sabtu pekan lalu.
Khamenei mengatakan pada Senin 24 September 2018, Iran akan menghukum siapa di balik serangan yang menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 53 korban lainnya itu.


Pemerintah Iran menggelar prosesi pemakaman 29 korban penembakan di Kota Ahvaz, Provinsi Khuzestan, pada Senin, 24 September akibat penembakan orang tidak dikenal saat parade militer Iran pada Sabtu, 22 September 2018. IRNA
"Berdasarkan laporan, aksi sadis ini dilakukan oleh orang-orang yang mendapatkan bantuan Amerika ketika mereka terperangkap di Suriah dan Irak. Mereka dibayar oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk melakukan serangan," kata Khamenei seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
Sejumlah pria bersenjata, diperkirakan berjumlah empat orang, menyerang panggung kehormatan pasukan elit Garda Revolusi Islam Iran di Kota Ahwav, Sabtu pekan lalu, menewaskan setidaknya 25 orang dan 53 korban lainnya. "Sebagian korban terdiri dari pasukan Garda Revolusi, perempuan dan anak-anak," media Iran melaporkan.

Empat orang bersenjata senapan menembaki parade mliter Iran di Kota Ahavaz di Provinsi Khuzestan dan menewaskan setidaknya 29 orang dan sekitar 50 orang lainnya terluka. Tasnim News



Beberapa jam kemudian, militer Iran menuduh Amerika Serikat dan dinas intelijen Israel, Mossad, diyakini berada di balik serangan mematikan tersebut, meskipun keduanya belum memberikan komentar. Namun demikian, ISIS melalui kantor berita Amaq, mengatakan kelompoknya mengaku bertanggung jawab atas insiden mematikan tersebut.

Iran menggelar parade militer di Kota Ahwav untuk memperingati Perang Iran-Irak 1980-1988, Sabtu pekan lalu. Pada karnaval militer tersebut, Iran menampilkan hampir seluruh kekuatan militernya termasuk pasukan elit. Ketika acara sedang berlangsung, empat pria bersenjata melakukan serangan ke arah pasukan Garda Revolusi yang berada di panggung kehormatan. Akibat serangan tersebut sejumlah orang tewas.





Credit  tempo.co