Senin, 24 September 2018

6 Fakta Menarik Patung Garuda Wisnu Kencana, Ikon Pariwisata Pulau Dewata dan Indonesia



6 Fakta Menarik Patung Garuda Wisnu Kencana, Ikon Pariwisata Pulau Dewata dan Indonesia
Alam Sutera Proyeksikan GWK Cultural Park sebagai Tempat Multi Event Berskala Internasional

CB - Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjulang tinggi di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang berlokasi di Bukit Ungasan, Jimbaran, Bali.
GWK merupakan patung hasil karya I Nyoman Nuarta, pematung terkenal dari Bali.
Monumen ini menjadi ikon bagi pariwisata di Bali dan Indonesia.

TribunTravel.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai sederet fakta menarik yang dimiliki patung GWK.
Berikut enam fakta mengenai Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.

1. GWK sebagai Simbol Misi Penyelamatan Lingkungan

Patung GWK berwujud Dewa Wisnu, yang dalam kepercayaan agama Hindu melambangkan kekuatan utama pemeliharaan alam semesta.
Sementara itu, burung raksasa garuda melambangkan kebebasan dan pengabdian tanpa pamrih.
Patung GWK didedikasikan sebagai simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.

2. Patung Tertinggi di Dunia Nomor Dua

Tinggi patung GWK ini melebihi tinggi dari Patung Liberty di New York, AS.
Jika ketinggian patung negeri Paman Sam hanya sekitar 92 meter, jika ditambah dengan konstruksinya mencapai 96 meter.
Lain halnya dengan Patung GWK yang tingginya mencapai 121 meter dari permukaan tanah.
Selain tinggi, luas areal publik GWK melebihi luas areal Patung Liberty, yakni sekitar delapan kali lipatnya.
Sementara itu, Monumen Kuil Budha Musim Semi di Henan, China masih menjadi monumen tertinggi di dunia.
Monumen Kuil Budha tersebut memiliki ketinggian sekitar 128 meter.

3. Pembuatannya Memakan Waktu 28 Tahun

I Nyoman Nuarta adalah seorang maestro di balik mahakarya Patung Garuda Wisnu Kencana.
Ia memulai proyek raksasanya ini sejak 1989 atau sekitar 28 tahun lalu.
Restu membangun GWK telah dikantongi oleh Nuarta dari Presiden Soeharto pada 1993.

Kemudian pada 1997, Nuarta meletakkan batu pertama sebagai penanda awal dibangunnya patung GWK.
Untuk mewujudkannya membangun sebuah patung ini tidaklah mudah.
Karena ketiadaan dana, proses pembuatan patung GWK sempat berhenti.

Nuarta berharap, patung GWK menjadi obyek wisata yang menjadi magnet kuat bagi turis mancanegara untuk datang ke Indonesia.

4. Sempat Berhenti pada 2000-an

Pada 2009, proyek besar patung GWK sempat mandek karena krisis keuangan.
Mulanya, patung raksasa setinggi 121 meter itu hanyalah sebuah gagasan yang dipandang sebagai sebuah wacana.
Pada rencana awal, pembangunan seharusnya rampung seluruhnya pada 2004.

5. Taman Budaya GWK Ada Kesenian Selain Patung

Selain menikmati keindahan dan kemegahan patung GWK, di kompleks Taman Budaya GWK juga bisa menikmati seni musik, tari, dan teater.
Beragam seni tersebut dipentaskan di Amphitheatre.
Wisatawan juga bisa menikmati panorama belahan selatan Pulau Bali dari Plaza Wisnu.

6. GWK harusnya Menghadap Utara

Beredar kabar, satu penyebab tersendatnya pembangunan patung GWK ini tidak hanya masalah dana, tapi juga terkait dengan nilai spiritual masyarakat setempat.
Menurut umat Hindu, Dewa Wisnu seharusnya menghadap ke utara.
Namun, patung Garuda Wisnu Kencana malah menghadap ke arah selatan.
Menurut kepercayaan Hindu, arah selatan merupakan arah dari Dewa Brahma.




Credit  tribunnews.com