Jumat, 28 September 2018

Netanyahu Tuding Iran Punya Fasilitas dan Gudang Nuklir Rahasia


Netanyahu Tuding Iran Punya Fasilitas dan Gudang Nuklir Rahasia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim Iran mempunyai gudang nuklir rahasia. Foto/Istimewa

NEW YORK - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim Iran memiliki fasilitas dan gudang nuklir rahasia di Teheran. Namun, Netanyahu tidak memberikan bukti atau rinciannya atas tudingannya tersebut.

Netanyahu, berbicara kepada Majelis Umum PBB mengatakan bahwa ia telah berbagi informasi ini dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan badan-badan intelijen.

"Apa yang saya katakan belum dibagikan sebelumnya. Hari ini, saya mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa Iran memiliki fasilitas rahasia lain di Teheran," kata Netanyahu.

"Sebuah gudang atom rahasia untuk menyimpan sejumlah besar peralatan dan amunisi dan materi dari program senjata nuklir rahasia Iran," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Jumat (28/9/2018).



Pemimpin Israel itu menunjukkan Majelis Umum apa yang tampak seperti citra satelit dari gudang yang diduga dan situs arsip. Ia kemudian mempresentasikan PBB dengan visual lain yang menunjukkan koordinat Google Map untuk apa yang dia katakan sebagai gudang rahasia.

Pernyataan Netanyahu datang beberapa bulan setelah Israel mengumumkan bahwa mereka telah mencuri sekumpulan file dan dokumen yang terkait nuklir dari gudang Iran yang bobrok. Membuat pengumuman 1 Mei, Netanyahu mengklaim bahwa itu menunjukkan Teheran telah berbohong tentang ambisi nuklirnya ketika terlibat dalam negosiasi atas kesepakatan nuklir Iran 2015 yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.

Di PBB, Netanyahu mengatakan ia mengungkapkan keberadaan gudang kedua dan sebelumnya tidak diketahui.

"Pada bulan Mei, kami membuka situs arsip atom rahasia Iran - itu ada di sini," katanya sambil menunjuk ke poster.

"Di distrik Shorabad di Teheran. Hari ini, saya mengungkapkan situs fasilitas kedua - gudang atom rahasia Iran...di distrik Tuquzabad di Teheran, hanya tiga mil jauhnya," imbuhnya.

Pemerintah Netanyahu dengan gigih menentang kesepakatan nuklir, yang ditarik Trump pada bulan Mei, bahkan ketika penandatangan lainnya - Inggris, Perancis, Jerman, Uni Eropa, Rusia, Iran dan Cina - tetap mempertahankan perjanjian itu.




Credit  sindonews.com