Kamis, 27 September 2018

Donald Trump Sarankan Kudeta Militer di Venezuela




Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang berkampanye di Billings, Montana, pada Kamis, 6 September 2018, mendesak pendukungnya untuk mencoblos pada pemilu tengah pada November 2018 agar dia tidak terkena pemakzulan. AP via Chicago Tribune
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang berkampanye di Billings, Montana, pada Kamis, 6 September 2018, mendesak pendukungnya untuk mencoblos pada pemilu tengah pada November 2018 agar dia tidak terkena pemakzulan. AP via Chicago Tribune

CB, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 25 September 2018, tak menampik ide kudeta militer di Venezuela guna menjatuhkan Presiden Nicolas Maduro.
Trump juga akan memberikan sanksi kepada Ibu Negara Cilia Flores. "Istri Presiden dan Wakil Presiden bisa dikenai sanksi terkait dengan tudingan korupsi," AP mengutip pernyataan Trump, Selasa.


Ketika bertemu wartawan, Trump menolak menjawab pertanyaan, apakah AS kemungkinan akan memimpin intervensi militer di Venezuela terkait dengan krisis kedua negara.
Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, memamerkan emas yang konon digali dan diproses di Arco Minero, meskipun para ahli meragukannya. [Twitter Prensa Presidencial @PresidencialVen via Pulitzercenter.org]
Pada pertemuan itu, Trump mengungkapkan akan memberikan sanksi tambahan, warga Amerika Serikat dilarang melakukan kerja sama bisnis dengan warga Venezuela. Bahkan AS akan menyita seluruh aset milik Ibu Negara Cilia Flores, Wakil Presiden Delcy Rodriguez, Menteri Komunikasi Jorge Rodriguez dan Menteri Pertahanan Vladimir Padrino.        

Selama lebih dari dua tahun, pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi terhadap puluhan orang, termasuk Maduro dengan tuduhan korupsi, perdagangan obat bius dan pelanggaran hak asasi manusia.
Namun hingga saat ini, beberapa pemimpin kunci seperti Decy Rodriguez serta Padrino yang pernah mendapatkan pelatihan di AS diyakini dapat menduduki kekuasaan. "Mereka dapat memainkan peran penting di masa pemerintahan transisi."

Foto yang diambil dari video yang dirilis Venezolana de Television, Presiden Nicolas Maduro (tengah) tengah menyampaikan pidato saat istrinya Cilia Flores mendongak setelah terkejut melihat ledakan di langit, di Caracas, Venezuela, Sabtu, 4 Agustus 2018.[Venezolana de Television melalui AP]




Pernyataan Trump itu selanjutnya disambut langsung oleh Maduro dengan berpidato di depan televisi. Dalam pidatonya presiden dari kelompok sosialis komunis ini mengucapkan terima kasih kepada Trump atas sanksi yang disebut dengan sebuah lencana kehormatan bagi orang-orang di sekitarnya dalam melawan kekuatan imperialis.

Di depan layar kaca, dia juga mengecam sanksi yang menyasar istrinya.
"Jika Anda ingin menyerangku, datanglah kepadaku secara langsung. Tetapi jangan sentuh Cilia dan keluargaku," kata Maduro dengan menyebut istrinya sebagai seorang pahlawan perang anti-imperialis. "Satu-satunya kejahatan yang dilakukan adalah dia menjadi istriku."


Credit  tempo.co